Lihat ke Halaman Asli

Otniel Wijaya Napitupulu

Guru_SMA XIN ZHONG SURABAYA

Problematika Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN 

Keberhasilan Pembangunan Pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen pendukungnya. Salah satu diantaranya adalah kurikulum yang dikembangkan dan digunakan pada tataran satuan Pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta perkembangan berbagai tantangan dan tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia Indonesia yang dicita-citakan pada masa mendatang. 

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa semua guru, dari TK sampai SLTA harus berkualifikasi minimal S1 sedangkan untuk dosen  di perguruan tinggi minimal S2. Seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, dan kompetensi sosial, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional.

Kurikulum adalah seperangkat  rencana  dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan  sebagai pedoman  penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tinggi. Sesuai dengan Perkemendikbud  No. 44 tahun  2022 tentang  merdeka belajar  dalam situasi  pandemik  wabah corona. Kehadiran kurikulum  merdeka memberikan upaya kebebasan dan otonomi  kepada lembaga pendidikan serta peserta didik memiliki kebebasan memilih bidang yang mereka sukai.

Selama dua tahun kedepan, kurikulum merdeka akan terus disempurnakan  berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak, sehingga mutu dan pemerataan Pendidikan bisa semakin meningkatan di dalam dunia pendidikan. Keberhasilan kurikulum tidak terlepas terlibatnya semua lapisan Pendidikan, salah satunya adalah tenaga pendidik. Pendidik harus selalu berupaya melakukan inovasi dengan cara  mengukur kemampuan siswa melalui aspek penilaian atau asesmen.

Kualitas pengetahuan siswa akan terlihat ketika tolak ukuran dalam memberikan penilaian selama proses belajar mengajar di dalam kelas. Sejauh mana peserta didik paham akan topik materi yang diberikan untuk mengetahui capaian tujuan dari pembelajaran yang diberikan.  

PEMBAHASAN

KURIKULUM

Secara harfiah, kurikulum berasal dari bahasa latin, curiculum yang berarti bahan pengajaran. Kata kurikulum selanjutnya menjadi suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan pada sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah.

Murray Print  mengemukakan bahwa kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencama, yang diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga Pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat kurikulum di terapkan. Beauchamp berpendapat bahwa kurikulum adalah dokumen tertulis yang kandungannya berisi mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan melalui berbagai mata pelajaran, pilihan displin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Sedangkan Inlow, menyatakan  kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang sudah ditentukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline