Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Semangat Natal di Tengah Kemungkinan Serbuan Omicron

Diperbarui: 5 Desember 2021   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: covid19.go.id

Bolehkan aku bersandar di bahumu sebentar saja! Aku menangis ketika lapangan parkir diminta untuk dikosongkan untuk membangun Rumah Sakit Lapangan.

Permintaan pertama adalah permintaan mantan yang sedang berjibaku menghadapi pasien di sebuah rumah sakit ketika gelombang kedua Covid 19 menerjang Indonesia. Ketika berkata soal bahu artinya mantan sudah pada tahap lelah psikis dan fisik level berat.

Informasi kedua adalah informasi dari teman yang juga berjibaku ketika pasien datang tak terbendung ke rumah sakit tempatnya bekerja  dan akhirnya membuka rumah sakit lapangan di areal parkir. Telpon teman yang menangis itu akhirnya ramai di grup dan akhirnya saling menguatkan untuk menghadapi tsunami gelombang kedua.

Sampai saat ini pertandingan antara Covid 19 dengan manusia belum berakhir. Covid 19 sudah bermutasi berkali-kali dan terakhir menjadi Omicron. Pemenangnya belum ketahuan. Pertandingan selalu membuka babak baru dari waktu ke waktu dari satu tempat ke tempat lain, dari satu benua ke benua lain.

Lelah sudah pasti. Jika kelelahan sudah sampai titik kulminasinya maka kecerobohan karena konsentrasi kurang akan terjadi secara tidak sengaja. Ini merugikan tenaga kesehatan sendiri karena bisa tertular Covid 19.

Memakai baju APD berjam-jam bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Panas. Bukan bermaksud mau membakar lemak ketika berolah raga tetapi ini suatu keharusan, SOP memeriksa pasien diduga, merawat pasien positif Covid 19.

Pertarungan belum berakhir. Natal di depan mata. Tahun baru menyusul. Dua kegiatan berbeda ini jangan sampai menciptakan cluster baru. Jangan sampai juga varian Omicron masuk.

Segala daya upaya sudah dilakukan mulai dari kebijakan melarang cuti bagi ASN, kebijakan ibadah Natal secara daring dan luring. Pembatasan umat yang datang ke gereja untuk ibadah Natal dan sebagian disarankan untuk mengikuti ibadah Natal secara daring.

Waspada dengan tetap menegakkan protokol. Waspada dengan mengikuti vaksin. Waspada dengan menuruti saran pemerintah. Dengan mengetahui seluk beluk soal Covid 19 dan vaksin maka kewaspadaan itu akan berubah menjadi disiplin untuk memperkuat pertahanan diri dalam bertarung melawan Covid 19.

Ibarat pertandingan tinju dan sepak bola, kelebihan dan kekurangan lawan merupakan modal bertanding. Antisipasi kelebihan dan kekurangan lawan merupakan strategi bertarung. Kalau sudah tahu tentu tidak takut lagi, apalagi kebugaran fisik atlet sudah mumpuni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline