Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Cari PAD dengan Kursi Berganjal

Diperbarui: 17 November 2019   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Foto OtnasusidE

Urusan tuntut menuntut biasanya lebih didahulukan dibandingkan memberikan fasilitas pendukung. "Sudah jalankanlah dulu!". "Perbaikan akan dilakukan sambil jalan!". Kalimat yang sering disampaikan ketika mengirim pelayan publik ke garis depan.  

Sungguh mesake ketika suatu pagi kami sarapan di sebuah lorong di kawasan pasar Puncak Bukit Barisan Sumatra, berkumpullah tiga orang dari tiga instansi berbeda, dan seorang lelaki pedagang ayam.

Sarapan ini bagi kaum lelaki jomblo sementara disengaja karena pilihan kehidupan merupakan ajang silaturahim sebelum menjalankan aktivitas masing-masing.

Disela obrolan, seorang teman bertanya mengenai info kedatangan tim monitoring pegawai. Si teman mengatakan bersyukur adanya tamu ke kantornya. Dua teman lainnya bengong dengan pernyataan teman ini.

Biasanya orang akan malas didatangi apalagi dievaluasi mengenai kinerja ASN di daerah. Orang yang datang lebih banyak mengkritik mengenai kinerja bla bla bla tetapi tidak melihat kondisi lapangan dan sarana pendukung.

Kalau minta sarana pendukung hal paling normal yang disampaikan adalah sabar dan nanti dianggarkan tahun depan. Tahun berjalan lupa.

Jarak lokasi tempat kami tinggal itu tujuh sampai delapan jam jalur darat dari ibu kota provinsi.  Itupun kalau lancar jaya. Jalur Lintas Timur Sumatra itu padat. Memasuki musim hujan was was was dengan tebing yang longsor.

Orang yang bekerja di daerah nun jauh itu bosan. Mereka seperti terbuang di buang. Teman ini justru menikmatinya. Aneh....

Ketika sedang menikmati teh pahit. Seorang yang berjaket lusuh yang ternyata seorang pensiunan dari lembaga yang berbeda, tadinya duduk di ujung kemudian gabung di meja kami. Hal yang bikin hati ini senyum-senyum adalah pernyataan dari pensiunan ini.

"Mohon maaf Pak nimbrung. Saya mendengarkan obrolan bapak-bapak. Cuma tolong sampaikan ke atasan bapak di kota yang gemerlap itu, kantor yang kita bicarakan itu lima tahun yang lalu sudah di foto-foto. Kebocorannya. Plafon dan dindingnya. WC. Jaringan listriknya. Cuma sampai sekarang, ini masuk 2020 belum diperbaiki. Entah ke mana laporan itu dan foto itu," katanya.

Temanku yang berkantor di situ tersenyum kecut. Bukan hanya lima tahun lalu tetapi setahun lalu juga sudah disampaikan. Ini datang lagi orang dari kantor pusat semoga kondisinya bisa didengarkan dan disampaikan setelah melihat langsung alias saksi hidup kondisi kantor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline