Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Pangeran Ganteng dan Putri Cantik yang Bikin Peka Lingkungan

Diperbarui: 11 Agustus 2019   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak Bersuka Cita Melihat Hewan Kurban I Foto: OtnasusidE

Pangeran dan putri itu dipilih yang sehat. Kalau bisa tanduknya jangan ada yang patah. Walaupun sehat dan telah cukup umur tetapi kalau tanduknya patah menjadi kurang ganteng dan cantik. Pangeran dan putri itu berwujud sapi dan kambing. Pangeran dan putri yang bersiap diri mewakili sang ahli kurban untuk menghadap sang Sang Maha Pencipta,  Sang Maha Pengatur, Sang Maha Penyayang.

Ada peristiwa menarik yang bikin bulu kuduk merinding ketika dimintai menemani seorang teman membeli kambing. Begitu teman memasuki area penjualan hewan kurban. Saat itulah seekor kambing menyeruduk secara halus ke kaki seorang teman. Si kambing itu mengelus-eluskan kepalanya kepada si teman.

Teman masih mengobrol dengan penjual kambing tetapi si kambing itu tetap mengeluskan kepalanya ke kaki teman. Ketika teman menjauh, si kambing berusaha mendekati teman hingga tali di lehernya menghalanginya.

Akhirnya kuminta teman untuk kembali ke posisi dekat kambing dan si kambing kembali mengeluskan kepalanya ke kaki teman. Akhirnya aku sarankan untuk membeli kambing tersebut dan si teman sepakat mengambil kambing yang sudah berkali-kali mengeluskan kepalanya ke kaki teman. Nama ahli kurban lalu diberikan ke leher kambing dan dan akan diantarkan ke lokasi korban menjelang Maghrib.

Di dunia nyata pangeran dan putri ini memberi contoh berkorban, memberi bukan meminta. Anak-anak pun bersuka cita melihat hewan kurban yang ada di kampungnya. Mereka ada yang memberi minum dan ada juga yang mencarikan rumput ataupun kangkung untuk makan calon-calon kurban.

Para hewan terbaik  yang dikurbankan sebenarnya hanyalah kiasan kepatuhan manusia sebagai makhluk kepada Sang Khalik. Toh pada akhirnya hewan kurban itu diberikan kepada orang-orang yang berhak untuk menerimanya.

Kurban sebenarnya adalah memberi kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar, minimal se RT. Mengetahui ada tetangga yang sakit. Mengetahui ada tetangga yang kekurangan. Menolongnya baik berupa uang ataupun jalan pemikiran. Kepekaan itu mengurangi beban orang yang sedang dalam kesusahan. Kepekaan itu berwujud silaturahim dengan bertemu, saling kunjung mengunjungi.

Sore itu temanku pulang dengan haru. Kemarau membuat semburat jingga. Semoga menjadi manusia yang ikhlas dan selalu memberikan yang terbaik pada sesama tidak hanya pada bentuk benda tetapi juga pada hasil kerja yang menjadi kewajiban.

Mbah kung dulu bilang, kalau kau punya maka tolonglah dengan kepunyaanmu. Kalau punya keahlian tolonglah dengan keahlianmu. Kalau punya benda tolonglah dengan benda. Kalau punya kekuasaan tolonglah dengan kekuasaanmu untuk kebaikan bukan untuk korupsi.

Hewan Kurban Diberi Makan dan Minum oleh Anak-anak I Foto: OtnasusidE

Salam Kompal

Salam dari Puncak Bukit Barisan Sumatra

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline