Mencari kebenaran atas sebuah informasi bisa dilakukan asal mau. Memang pada awalnya akan menemui jalan buntu, tetapi kalau pantang menyerah, ibarat bola salju, informasi mengenai apa yang dicari pasti akan semakin banyak.
Beberapa hari lalu, dalam perjalanan di liukan Jalan Lintas Tengah Sumatra, aku mendapat informasi salah seorang teman yang sudah kuanggap keluarga akan menikah. Sebelumnya, teman ini jomblo yang suka tebar pesona dengan para perempuan yang dikenalnya. Pernah punya teman dekat tetapi kemudian dijauhi dan mendekati perempuan lainnya. Hadeeewwww.
Entah kenapa, Jumat lalu si teman mengabari kalau akan menikah. Bulan dua 2019 pernikahan akan dilakukan.
Mendengar kabar baik tentu saja, senang. Loh, siapa yang tak senang ada teman bahagia.
Satu hal yang masih menjadi tanda tanya dan ganjalan adalah pasangan yang akan diajak menikah. Seingat aku, si teman ini sedang dekat dengan seorang perempuan. Perempuan mandiri yang memiliki usaha sendiri.
Nah, ini malah tiba-tiba ingin menikah dengan perempuan lain lagi. Piye iki.
Usut punya usut ternyata si teman ini terpesona dengan penampilan perempuan yang baru dikenalnya tetapi sebenarnya teman lama waktu di SMA. Si perempuan pada pertemuan pertama menggunakan mobil menengah atas di kisaran harga Rp 400 jutaan hingga Rp 500 jutaan.
Pada pertemuan selanjutnya si teman perempuannya mengungkapkan jati diri sebagai seorang dokter yang bertugas di RS B... dan juga membuka praktek di Kecamatan J.... Sebulan satu kali praktek di RS D. Perempuan ini juga mengaku sudah diangkat menjadi ASN di RS B.
Selain sudah bertemu dua kali, mereka juga sering melakukan chat di WA. Ungkapan perasaan satu sama lain sudah dibalas dan berbalas. Ibaratnya cinta tidak bertepuk sebelah tangan.
Wajahnya manis dan imut. Nah, loh. Lelaki mana yang tidak klepek-klepek dengan segala macam hal yang melekat pada si perempuan yang di atas rata-rata itu.
Ketika bertemu sesaat dalam perjalanan ke dusun. Si teman yang entah sadar atau setengah sadar meminta padaku untuk menyelidiki kebenaran jati diri si perempuan yang digandrunginya.