Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Seramnya Tinju di Popda Sumatera Selatan

Diperbarui: 24 Juli 2016   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petinju putri saling bertukan pukulan

Suasana Sasana Tinju PT Pusri Palembang Jumat sore meriah. Atlet tinju dan ofisial bahkan kepala Dispora dari beberapa kabupaten hadir. Mereka ingin melihat para petinjunya bertarung memperebutkan emas. Tinju olahraga keras yang baru tahun ini masuk di Popda Sumatra Selatan.

Para petinju ini walaupun mungkin baru menggelutinya dalam beberapa bulan sudah menunjukkan kemampuan. Teknik pukulan mereka masih sederhana walau demikian semangat mereka membuat semua yang ada di sasana bertepuk tangan dan juga berteriak-teriak histeris.

Bagi yang sudah menggelutinya setahun hingga dua tahun maka pergerakan kaki dan tubuhnya bagaikan penari. Pergerakan menghindari lawan. Apalagi kalau mendapatkan lawan yang main  seruduk  saja. Maka akan dengan mudah dielakkan sehingga sang lawan akan kehabisan tenaga, lawan bakal jatuh sendiri menabrak tali ring.

Bagi yang baru menonton tinju maka bulu kuduk akan merinding. Teriakan, “hajar,” “pukul,” “maju,” “jangan mundur” menggema di sasana yang berukuran sekitar 16 meter x 7 meter. Hawa panas membuat suasana menjadi makin panas.

Nah, yang bikin, bulu kuduk makin merinding dan makin seram adalah teriakan-teriakan, “habisi,” “kocek kepalanya.” Penonton memang enak berteriak-teriak. Mereka tak tahu kalau yang di atas ring tenaganya sudah hampir habis. Apalagi kalau sudah memasuki ronde ketiga. Berdiri di atas ring saja sudah gontai. Hanya mereka yang terlatih saja yang masih menunjukkan  pergerakan kaki dan pergerakan tubuh serta pukulan yang agak konsisten.

Walaupun suasana menyeramkan tetapi para petinju justru usai bertanding terlihat sangat sportif. Memberi hormat pada penonton dan wasit serta juri. Mencium tangan pelatih sendiri dan lawan. Ada juga yang mengangkatkan tali ring untuk lawannya yang kalah. Bahkan memberi hormat pada lawan yang kalah.

Ketua Harian Pengprov Pertina Sumatra Selatan Sulfa Ganie mengungkapkan, bagi pencinta tinju yang asli mereka sudah mengetahui kalau mereka dan petinju adalah kesatria. “Kesatria di atas ring dan di luar ring. Kesatria pada lawan. Setelah bertanding lawan yang kalah dihormati demikian pula dengan lawan yang menang, juga harus dihormati. Penonton yang teriak-teriak itu  ya  untuk bakar semangat. Setelah itu sudah. Selesai. Jagonya kalah juga buktinya suasana masih  adem.  Semua saudara. Hari ini di Popda semua kesatria,” kata Sulfa.

Pertandingan tinju ini juga dihadiri oleh Ketua Pengprov Pertina Sumatra Selatan, Saifudin Aswari Riva’i yang juga Bupati Lahat.  Kehadiran Wari ini juga sebagai bentuk penghormatan Pengprov pada seluruh petinju yang sudah berlaga di cabang tinju Popda Sumatra Selatan. “Saya senang karena cabang tinju yang baru pertama kali dipertandingkan di Popda Sumatra Selatan sudah diikuti oleh hampir seluruh daerah. Artinya tinju sudah tersebar di Sumatra Selatan. Pelajar-pelajar ini sudah bertinju dengan baik. Semua harus berlatih lagi agar menjadi bibit petinju Sumatra Selatan dan menjadi juara di Popwil,” kata Wari.

Jadi, seram ketika pertandingan tetapi ternyata malah  guyub  dan bersahabat serta saling sapa dan menghormati usai pertandingan. Andai… silahkan Kompasianer lanjutkan sendiri.

Lets  check  it  dot  aksi para petinju di Popda XIV Sumatra Selatan

Untung daguku kuat

Habis tenaga ni mau berpelukan

Duluan masuk deh tinjuku

Dikau mengelak malah kupukul nih

Terimakasih penonton sudah berteriak mendukung, tetapi aku habis tenaga nih

Ketua Pengprov Pertina Sumsel Saifudin Aswari Riva'i

Wari mengalungkan medali pada para juara

Dimaz petinju Popda Lahat yang meraih emas berfoto dengan suporter yang khusus datang dari Lahat

Salam Olahraga
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline