Lebaran kali ini sungguh menjadi berkah bagi kami sekeluarga. Begitu banyak kebahagian dan juga kemudahan serta nikmat yang diberikan oleh Allah SWT pada kami sekeluarga. Ada satu pernyataan si bungsu, Exel menjelang lebaran ini yang membuat aku terhenyak dan terdiam serta terpana lalu mikir dan membuat tulisan sederhana ini.
Exel bilang, “emak amazing. Persiapkan sahur. Terus sholat subuh. Setelah itu masih beberesan rumah. He he he lanjut masak kue untuk persiapan lebaran,” kata Exel. Kalau aku sih bilang energinya nggak habis-habis. Wak wak wak. Walau pada akhirnya kakinya yang pegal minta diurut. Hik.
Yup, perempuan memang tak terlihat dari sebuah perhelatan besar dalam konteks keluarga. Padahal merekalah yang membuat segala sesuatunya terlihat sempurna. Perempuan bagaikan event organizer mereka mengatur segala sesuatunya, mulai dari sajadah, mukena, sarung, makanan kecil hingga masak ketupat dan pempek made in sendiri. Tak lupa bersih-bersih rumah.
Tak percaya. Cobalah kompasianer lihat istri sendiri di rumah. Yakinlah mereka seperti gangsing. Lelah tetapi lelahnya di lawan. Mereka merasa kurang nyaman bila rumah berantakan ataupun lebaran tak rame dalam kesederhanaan.
Belum lagi mereka harus putar otak untuk mengatasi harga-harga yang sudah ngelunjak. Padahal anak ataupun suami suka dengan makanan yang akan dibuat yang harga bahan bakunya ampuuun. Cabe Rp 75 ribu, daging ampun dj. Belum lagi kue lebaran. Sesederhana pun ya menggerus juga pengeluaran keluarga.
Padahal akhir Juli ini bagi mahasiswa lama akan bayaran uang semesteran. Bagi mahasiswa baru ya banyak keperluannya. Bagi siswa baru apalagi. Kepala perempuan pun bisa meledak mengatur duit suami yang gitu-gitu saja.
Mereka yang punya asisten rumah tangga sekarang bisa merasakan bau sabun cuci ataupun sabun colek serta deterjen. He he he. Mereka akan merasakan mengepel lantai dengan bau harum cemara. Nikmatilah dan rasakanlah.
Nah, bagi kaum lelaki jangan lupa untuk membantu ya. Paling tidak cuci piring, menyapu lantai ataupun angkat-angkat dikitlah kalau mereka teriak minta pertolongan. Kalau mereka tak teriak minta tolong ya santai saja baca koran. Tapi itu namanya kelewatan. Ha ha ha.
Ahhh, lebaran itu begitu indah. Terimakasih perempuan. Kalau kalian tidak ada maka lebaran jadi nggak rame dan rapi. Kalian adalah manusia tangguh dibalik kemeriahan lebaran.
Check it dot.
Salam Kompasiana