Wong Lahat kali ini buat kejutan di Kejuaraan Nasional Remaja Piala Bupati Muba (AFR) di awal Mei 2016 lalu. Lah lalu, apa hubungannya dengan judul. Terkait sedikit sih, atau dikaitkan, pasalnya orangtua salah satu pemain, baru pulang dari Jakarta. Dan si orangtua bilang, di Jakarta pelayanan pada masyarakat sudah berubah total. “Pelayanan publik sudah tak rumit lagi. Tinggal ke PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) di kelurahan-kelurahan. Nah, ada pedagang yang sudah karatan tinggal di Jakarta, baru kali ini tak bayar pajak PBB, pelayanan PTSP juga bagus,” kata Pak T.
Ah, sudah, ini mau ngomongin tenis apa ngomongin Ahok. Bu Mike, memang nakal menularkan virus mengaitkan. Hahahaha, maaf Bu Mike, namanya diikutsertakan di sini.
Sedikit info. Lahat dan Muba masih dalam satu Provinsi Sumatera Selatan, tetapi keduanya disatukan oleh jalan negara dan provinsi serta kabupaten sepanjang kurang lebih 200 km. Kami pun menjelajahi daratan lintas kabupaten, Lahat-Muara Enim, Pali dan Muba.
Kembali ke lapangan tenis PPLPD Sekayu, Muba. Dengan kekuatan sembilan petenis remaja, Wong Lahat datang dengan sedikit target. Petenis Lahat menghadapi Muba selaku tuan rumah, Lampung, Pelalawan, Palembang, Riau, Padang dan Baturaja. Kejuaraan dengan operator AFR ini semuanya menggelar partai tunggal, dengan umur maksimal peserta adalah 18 tahun. Petenis Lahat, termuda yang dikirim 8 tahun dan tertinggi 16 tahun.
Rafi yang bersekolah di Bandung, main di kelompok umur (KU) 18 tahun. Rafi diharapkan menjadi lokomotif adik-adiknya yang masih muda-muda dan minim pengalaman. “Jam terbang anak-anak kita masih kurang. Tetapi mereka sudah menunjukkan pantang mundur dalam bertanding. Ini modal dasar, pertandingan-pertandingan keluar mengasah mental tanding, bertemu dengan lawan yang berbeda,” kata H Nuki.
Heeemmmm. Yuk, lihat gaya mereka di Lapangan.
Hasilnya sangat menggembirakan. Rafi mampu menarik gerbong semangat adik-adiknya. Rafi menjadi juara 1 di KU 18 tahun. Yuli menjadi juara 1 di KU 18. Ewong menjadi juara 2 di KU 10. Nando menjadi juara 3 bersama di KU 12. Tiara menjadi juara 2 di KU 14.
Ade, Fariz, Zaki dan Daffa belum bisa merasakan gelar di Kejurnas Piala Bupati Muba. Walaupun demikian, mereka sudah menyuguhkan semangat dan pantang menyerah dalam bertanding.
Latihan terus ya. Cuemangat. Lapangan tenis di Lahat sudah direhab menjadi sangat josss (ini jadi PR untuk ditulis hi hi hi). Terimakasih Pak Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Riva’i karena sudah memperhatikan seluruh cabang olahraga termasuk tenis. Tahun ini pun Lahat, berusaha akan menggelar Kejuaraan Nasional Tenis Piala Bupati Lahat 2016.
Mimpi kami, Wong Lahat adalah mempertahankan menyabet 3 emas di Porprov Sumatera Selatan (Sumsel) 2017 di Kabupaten Muara Enim. Porprov Sumsel di Lubuk Linggau 2015 lalu, Lahat menyabet 3 emas. Inilah salah satu mimpi kami Wong Lahat, ini kan bukan mimpi Ahok.
Hehehehe. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam rangkaian tulisan ini.