Apakah Anda membutuhkan layanan sebuah Bank? Tentu saja. Layanan Bank pada umumnya berbanding lurus dengan tingkat kepercayaan dari nasabah pemilik dana yang menempatkan hartanya di bank. Sampai di sini seseorang umumnya akan melihat bank besar yang punya nama. Pandangan itu tentu benar juga. Tetapi seseorang tidak sadar bahwa bank besar sudah memilih secara selektif nasabahnya dengan mengenakan biaya-biaya dan saldo minimum untuk nasabah. Lumayan mahal, tidak memenuhi skala ekonomi, bagi Bank besar untuk meraup semua segmen nasabah.
Bank Ganesha adalah sebuah bank kelompok Buku 2. Artinya Bank ini bukan Bank besar yang umumnya berada di kelompok Buku 4 seperti bank BUMN dan Bank besar lainnya. Bank kelompok Buku 2 apakah aman ? Jawabannya tentu saja "Ya" karena semua simpanan Bank dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sampai jumlah simpanan sebesar Rp 2milyar.
Apabila aman, pertanyaan selanjutnya apakah bank sekelas Bank Ganesha itu bagus? Tentu jawabannya beragam. Untuk Bank Ganesha ternyata hal itu setidaknya bisa dijawab dengan fakta bahwa bank itu merupakan perusahaan publik (IDX : BGTG). Perusahaan publik itu menunjukkan bahwa sebuah perusahaan mematuhi peraturan bursa yang lebih ketat dari perusahaan biasa.
Dalam sebuah perusahaan publik, selain peraturan dari pengawas Bank perlu dijaga pemenuhan peraturan bursa yang menghendaki perusahaan menyampaikan keterbukaan informasi ke publik. Salah satu indikator perusahaan publik yang baik dapat diketahui dari teguran dari otoritas dan juga penghargaan yang diperoleh Bank bersangkutan. Bank Ganesha bisa dibilang mempunyai reputasi yang baik.
Pengawasan dari publik melalui bursa menunjukkan tingkat pelaksanaan tatakelola perusahaan (corporate governance) yang lebih tinggi standarnya. Pelaksanaan tata kelola yang baik bisa ditunjukkan dari kinerja perusahaan yang tumbuh dan berkembang secara wajar dan berkesinambungan.
Bank Ganesha telah mengembangkan diri melalui jaringan kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Surabaya dan Medan. Selain itu ada jaringan ATM melalui ATM Bersama. Dengan jaringan dan ATM tersebut nasabah sebenarnya sudah dilayani sekelas Bank besar.
Dalam perkembangan Bank yang deras didukung oleh teknologi informasi, Bank Ganesha menayambut tren itu dengan visi menjadi "Everyday Bank" di tahun 2020. Salah satu perubahan dari model bisnis berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) ini mengubah pandangan nasabah bahwa Bank itu menyediakan hanya produk dan jasa. Produk dan jasa yang kaku, tradisional membuat nasabah menjadi obyek daripada subyek.
Dengan TIK, hal itu sudah bergeser menjadi model bahwa Bank bisa memberikan solusi bagi nasabahnya. Nasabah tidak lagi menghubungi Bank untuk melihat apakah ia bisa mendapatkan pelayanan. Sebaliknya Bank akan mengolah data nasabahnya dan memberikan kemudahan dan solusi bagi kebutuhan finansialnya. Bank Ganesha menariknya sudah bergeser dari bank tradisional menjadi bank berbasis TIK yang tidak menunggu nasabahnya tetapi berinteraksi dengan nasabahnya dengan cara yang menarik. Bank sudah berada di depan hidung nasabahnya, kurang lebih demikian.
Dapat dibayangkan produk dan jasa Bank Ganesha yang bisa diakses melalui berbagai platform media sosial. Kebutuhan untuk pengeluaran konsumsi maupun solusi untuk bisnis menjadi semudah memencet tombol. Langkah yang berani dari Bank Ganesha ini menjawab kebutuhan di era digital yaitu layanan onlinebanking yang ada di dalam aplikasi mobile "BANGGA" (tersedia di Playstore/Appstore).
Nasabah yang tertarik kiranya dapat mencoba tawaran Bank Ganesha. Misalnya, kaum muda yang suka berbelanja bisa memanfaatkan kemudahan kolaborasi Bank dengan pengelola pasaraya MAP (Mitra Adi Perkasa) yang mempunyai pengalaman dan jaringan luas. Atau kartu kredit yang bermitra dengan Bank CIMBNiaga.
Nantinya nasabah Bank Ganesha akan terkaget kaget karena akses nasabah dimudahkan oleh Bank mulai dari kebutuhan edukasi, traveling, belanja, kesehatan dan asuransi. Nasabah juga akan menikmati layanan Bank yang menjadi mitra yang memberikan nasehat keuangan yang handal. Akhirnya Bank menjadi mitra nasabah untuk meningkatkan nilai atau harta nasabahnya. Untuk itu, nasabah harus berani mulai mencoba dan memahami akses TIK sehingga pada waktunya ia bersama Bank akan mendapatkan nilai tambah yang menarik.