Dua kali kekalahan Manchester City dari Liverpool dan MU tidak lebih merupakan tamparan bagi harga diri Guardiola. Manchester City hampir mustahil tidak menjadi juara Liga Primer Inggris. Namun pada pertandingan itu City tidak bisa memecahkan rekor Sir Alex Ferguson yang menjadi juara Liga Utama Inggris sebelum 5 pertandingan terakhir (tahun 2000-01).
Pada pertengahan babak pertama City melepas 9 tembakan, sedangan MU kosong. Operan 326 dibandingkan 148. MU bertahan dan tidak berdaya sehingga hanya satu sentuhan terjadi di daerah penalti City. Mourinho pasti mengamuk di ruang ganti pada jeda babak pertama. Kenyataannya "hair dryer"(istilah Alex Ferguson ketika memarahi pemainnya) ternyata tidak terjadi.
"Pelatih tidak bicara banyak di pertengahan babak, karena kami tahu diri sebagai pemain baru saja bermain buruk," ujar bek Chris Smalling. "Ia mengatakan kita tidak ingin menjadi badut-badut yang berdiri saja sambil menyaksikan mereka mendapatkan gelar juara. " Ya, Gundogan misalnya bisa lolos meskipun dikepung oleh dua pemain MU dan tendangannya tidak bisa diblok pemain MU yang lain. Kompany dengan leluasa menyundul bola: 2-0. Bila saja Raheem Sterling bisa mencetak gol tambahan MU bakal putus asa.
Pep sendiri berkomentar "Kesebelasan kami berusaha berkreasi dan menyerang, seperti yang kami lakukan sepanjang musim ini. Kami berusaha bermain baik dan membuat gol. Anda harus berusaha bertahan lebih baik di babak kedua, tetapi itulah sepakbola."
Sepakbola yang dimaksud oleh Pep mungkin adalah tendangan terburu-buru dari Raheem Sterling yang dua kali sudah berdiri bebas, tendangan Gundogan yang ditahan oleh tiang gawang dan sundulan Aguero yang ditepis oleh de Gea secara spektakuler pada akhir pertandingan.
Pertahanan City goyah setelah Pogba banyak menusuk ke tengah. Dua bek City menjaga Lukalu, Pogba menusuk setelah Alexis Sanchis mengangkat bola ke tengah. Akibatnya Gundogan menghadapi dua orang penyerang MU. Pobga lolos teus menjebol gawang.
Gol kedua terjadi ketika Lingard dan Lukaku menarik dua bek City sehingga membebaskan Pogba. Kalau diperhatikan Lukaku dijaga oleh dua orang bek. Ini salah satunya yang dimaksud oleh Pep. Pertahanan City bisa ditembus, dikecoh oleh satu pemain yang membebaskan Pogba. Smailing juga berhasil menyusup dari belakang Otamedi.
MU tidak pernah melampaui City sejak Ferguson pensiun di Mei 2013. David Moyes dan kemudian Louis van Gaal seperti menuang garam dalam luka MU karena mereka mencoreng citra klub yang senantiasa haus kemenangan dan suka menyerang. Dalam jaman Mou ciri MU yang menyerang diubah menjadi sepakbola pragmatis. Mou suka bertahan asal jangan kalah.
Mou datang di musim panas 2016 di klub yang kaya raya dari nilai 31 juta $ (1989) yang disulap oleh Ferguson menjadi 3,6 milyar $ di Juni 2017.
Mou menyebut dirinya "happy man" tidak berani jumawa mengatakan diri sebagai "special one" seperti sebelumnya ketika ia memenangkan Piala Champion. Ia menyadari tugasnya di bawah bayang-bayang Ferguson yang lama menguasai reputasi MU. Meskipun Mou telah memenangkan Piala Liga Inggris dan Piala Liga Eropa, MU keok dengan Sevilla di Liga Champion.
Mou bisa tersenyum sedangkan Pep kesal. Keduanya sedang mengejar karir panjang yang telah berhasil dicapai oleh sir Alex Ferguson. Pecandu bola masih akan mendapatkan pertandingan-pertandingan seru dari tim yang dikomandoi oleh kedua pelatih bertalenta itu.