Lihat ke Halaman Asli

Agar Puasa Ramadan Tak Hanya Dapat Haus dan Lapar

Diperbarui: 15 Mei 2018   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tidak ada alasan bagi seluruh umat muslim untuk tidak bersukacita menyambut setiap kedatangan bulan suci Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah. Padanya Al-Qur'an pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan di dalamnya pulalah terdapat perintah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Perintah puasa di dalam Islam terdapat pada Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 183 yang bunyinya sebagai berikut :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dibaca:

Yaa ayyuhaalladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alaalladziina min qablikum la’allakum tattaquun.

Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Secara garis besar, tentu saja puasa memerlukan persiapan jasmani dan rohani. Namun banyak juga para ulama menjelaskannya menjadi beberapa aspek, antara lain :

1. Persiapan Nurani ( ruhiyah).

Persiapan nurani  sudah jelas yang dimaksud adalah dengan cara  membersihkan hati dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan Ramadhan. Misalnya penyakit iri, dengki, sombong, dan sebagainya.

2.Persiapan Ilmu (ilmiyah)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline