Lihat ke Halaman Asli

Elegi Parau Rusti Marbun bagi Muhammad Hisar Silalahi

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat tinggal,perapian,lambaimu
Lalu bidukmu buritani dermaga usang
Mencabik bentang segara
Menambat sauh di pantai nusa asa

Bilik sunyi tetaskan lorong rindu
Lalu menghisap lima atau hendak berapa lagi kalender dan mencecer-cecerkannya di lantai
Sementara pada dermaga berlumut
ku tiada lelah mengerek asa

Kepada saku gelombang kutitip bisik bersampul biru
Namun segenap ombak telah pecah sebelum memantai
Pohon-pohon peraduan kupanjati
Tapi bahkan di peron kereta malam pun engkau tak pernah berada

Alangkah luasnya lautmu
Sehingga yang dapat kuraih hanyalah kaki langitmu
Duhai,kapal-kapal pemintal jarak
Bawakan aku sebuah gunting rindu
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline