Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo yang diresmikan pada hari ini (14/11) oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab berlangsung dengan sederhana. Masjid Raya Sheikh Zayed berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kel. Gilingan, Kec. Banjarsari, Solo dilahan bekas Depo Pertamina merupakan pemberian atau hibah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Jokowi.
Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo yang diharapkan menjadi pusat kegiatan dakwah ini dikatakan sebagai replika Masjid Agung Sheikh Zayed yang telah ada di Abu Dhabi. Dibangun di atas lahan seluas 3 hektar dengan waktu pembangunan sekitar 1,5 tahun memiliki arsitektur yang sangat megah seperti Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
Pemerintah Uni Emirat Arab berupaya Masjid Raya Sheikh Zayed mendekat dengan masjid aslinya di Abu Dhabi, pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mmazroui.
Peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo (Sumber : Kemenag)
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki empat menara yang menjulang tinggi dan gagah serta tiang tiang masjid yang dihias mosaik seperti warna emas. Arsitektural tersebut juga mirip dengan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi yang juga memiliki empat menara dan kolom mahkota berbentuk bawang yang dihiasi dengan mosaik kaca emas.
Fasilitas Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo terdapat perpustakaan seluas 20 meter persegi dan akan dibangun Islamic Center. Fasilitas yang sama juga ada di Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan dalam caption di instagramnya bahwa ornamen bangunan Masjid Raya Sheikh Zayed khas Timur Tengah merupakan replika The Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi.