Lihat ke Halaman Asli

OSTI LAMANEPA

DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

Doa dalam Pergumulan, Tinjauan Kitab Mazmur 6:1-11 atas Konflik Israel Palestina

Diperbarui: 18 Mei 2022   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ostianus Ola Lamanepa, Mahasiswa Filsafat-Teologi Widya Sasana Malang



I. Pengantar          

Hidup manusia tidak luput dari sebuah pergumulan. Pergumulan seringkali membuat manusia merasa merana, lemah, dan tak berdaya. Konflik Perang Israel dan Palestina merupakan sebuah contoh bagaimana manusia selalu dilanda dengan pergumulan hidup. Konflik kedua negara itu telah berlangsung sekian lama sejak pendudukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel. 

Peristiwa Eksodus atau keluaran bangsa Israel dari perbudakan Mesir menuju tanah yang dijanjikan Allah (tanah Kanaan yang ada di Palestina) menjadi polemik lantaran orang-orang Palestina sudah lebih dahulu tinggal di dearah tersebut. 

Dokumen yang dianggap penting dalam peristiwa eksodus ini adalah Alkitab. Alkitab memberi rujukan kepada kita melihat sejarah pemukiman dan pendudukan tanah Kanaan oleh suku-suku Israel. 

Dokumen lain yang berbicara tentang hal ini adalah dokumen Mesir yang menulis tentang situasi Palestina antara abad ke 15 sampai 12 SM (Berthold Pareira, O.Carm, Yogyakarta: Kanisius, 2010, hlm, 107). Menurut sumber Alkitab, Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, umat kesayangan-Nya. 

Allah menjanjikan dan memberikan tanah kanaan untuk mereka diami. Namun perlu disadari bahwa Alkitab bukanlah buku pelajaran mengenai sejarah, ilmu bumi, pun astronomi, meski unsur-unsur tesebut  ada tertemukan di dalamnya. 

Bila Alkitab tidak memuaskan keingintahuan akan peristiwa atau kejadian historis, tidak masalah sebab Alkitab bukan buku ilmu sejarah. Maksud utama penulisan Alkitab adalah untuk menyampaikan peryataan diri Allah kepada manusia sebagai Sang Pencipta dan untuk menunjukkan hunungan manusia dengan Allah Penciptanya (Surip Stanislaus, OFMCap,  Yogyakarta: Kanisius, 2008, hlm, 23). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline