Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan adalah Anugerah

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Ketahuilah, sungguh pada tubuh itu terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, jika ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati” (Shahih Bukhari)

Sungguh sempurna ciptaan Allah yang berbentuk manusia ini, selain di beri otak juga di beri hati  nurani agar bisa bertingkah laku dan bertutur kata selayaknya manusia, bukan "manusia" yang cuma senang dengan hujatan dan caci makian.

Sering kita temui di forum forum diskusi terutama tentang olah raga dan agama, cacian dan saling serang satu sama lain seakan sudah jadi budaya, perbedaan pendapat bukannya memperkaya pemikiran yang ada malah jadi ajang hujatan.

Dari Abdullah bin Mas’ud Rasulullah bersabda:

“Mencaci maki orang mukmin adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Melibatkan diri dalam ruang diskusi yang banyak beredar di dunia maya, terutama kompasiana ini kita harus siap dengan perbedaan,toh perbedaan bukan aib, bukan kejahatan, perbedaan adalah anugerah dan karunia-Nya. Memaksakan pendapat orang yang satu dengan yang lain untuk seragam hanyalah pemaksaan yang dapat merusak tatanan dan harmoni yang telah diatur Allah.

Allah telah menghadirkan berbagai pertanda bahwa tak satu pun yang sama di dunia ini, bahwa selalu ada dualisme dan tunggal hanyalah milik-Nya. Allah memberi kita perasaan agar peka, memberi sebongkah jiwa dan kalbu agar saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi dalam perbedaan.  Andai kata dunia ini adalah keseragaman, maka kekosongan mengisi kekosongan, tak aka ada yang namanya proton, electron, dan neutron, dan setiap petikan dan gesekan  adalah sama [tak akan tecipta nada ataupun ritme].

Semoga kita terhindar dari perbuatan kefasikan dan kefakiran sebagaimana dilansir dalam hadits diatas. Wallahu a`lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline