Federation of International Football Asociation (FIFA), organisasi Internasional yang mengatur sepakbola dunia terkenal dengan Jargon “Sepakbola itu murni, tidak boleh dicampuri dengan urusan politik, ekonomi atau apapun.” Itu sebabnya, FIFA selalu memberikan sanksi bagi setiap negara anggotanya yang mengalami intervensi berbau politis, ekonomi, sosial yang datang dari pihak ketiga (dalam hal ini negara atau pemerintah). Beberapa contoh adalah Nigeria, Brunei Darusallam, dan sekarang masalah ini juga membayangi Indonesia, Israel dan Yunani, yang permasalah sepakbolanya sedang “diusik” oleh pemerintah masing-masing.
Namun dalam kenyataannya, FIFA tidak “sebersih” jargonnya. Adalah Voting pemilihan Tuan rumah Piala Dunia 2022, yang berhasil di menangkan oleh negara Qatar dengan hasil 14-8, mengalahkan Rivalnya, Amerika Serikat, yang dibumbui dengan sejumlah kontroversi dan adanya tindak penyalahgunaan wewenang dan KKN. Hal ini memicu sejumlah pihak menyarankan FIFA untuk melakukan Voting Ulang tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022.
Di tengah seruan banyak pihak agar FIFA melakukan voting ulang, sebuah media besar di Inggris mengungkapkan sebuah penelitian terbaru mengenai hal ini. Penelitian ini menujukkan nilai besar yang dikeluarkan oleh negara kaya minyak seperti Qatar untuk melobi voting 2010 melalui penawaran-penawaran yang sah. Qatar memenangkan babak final pemungutan suara 14-8 melawan Amerika Serikat di Pemungutan Suara Komite Eksekutif. Analisis menunjukkan bahwa Qatar menghabiskan dana menakjubkan sebesar 17,2 Milyar poundsterling secara langsung dan tidak langsung dalam perjalanan ke kemenangan.
Dana yang dikucurkan berupa barang dan jasa untuk Qatar dari negara-negara yang memiliki pengaruh penting dalam FIFA. Mulai dari pemesanan pesawat, klub sepakbola, perjanjian sponsorship, tanah, dsb. Disamping itu, ada juga pembayaran jutaan poundsterling secara tunai kepada sejumlah pejabat sepakbola dari dana rahasia yang dikendalikan oleh Anggota Komite Eksekutif Qatar, Mohammed bin Hamman (MbH). Melalui sebuah buku berjudul “ The Ugly Game”, yang ditulis oleh wartawan investigasi Heidi Blake dan Jonathan Calvert, dirincikan detail penggunaan “dana untuk melobi Qatar for World Cup 2022”.
(Mohammed bin Hamman, Aktor Kunci dibalik kemenangan Qatar? credit : Telegraph)
Distribusi Dana
Adapun distribusi dana untuk "melobi voting Piala Dunia 2022" adalah sebagai berikut:
Voter : Michel Platini (Prancis) – 14,72 Miliar Poundsterling
Dihabiskan untuk : Pemesanan pesawat dari AirBus (Prancis), Membeli klub sepakbola PSG, Memasang BeinSPORT (Televisi pemegang hak siar banyak liga dunia), membeli Hak siar Ligue-1 (Liga Prancis), dan berdasarkan pertemuan pada November 2011 yang dihadiri pemimpin Qatar, Emir Sheik Tamin, Presiden Prancis, Nicholas Sarcozy, dan Platini, yang mengakui memvoting untuk Qatar, dan mengatakan di-encourage (didorong untuk berani), bukan dipaksa. Sebagai catatan, Platini sendiri adalah Presiden dari Sepakbola Uni Eropa (UEFA).
[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="(Michel Platini, Legenda Prancis yang menjabat sebagai Presiden UEFA saat ini. Credit : telegraph)"] [/caption]
Voter : Nicholas Leoz (Paraguay) – 1,33 Miliar Poundsterling
Dihabiskan untuk : Perjanjian energi Infrastruktur antara Sheik Hamad (Qatar) dan Presiden Paraguay, Fernando Lugo pada 10 Agustus 2010, setelah MbH merencanakan perjalanan untuk melobi Leoz, yang malah digantikan dengan perjalanan pemerintah.
Voter : Worawi Makudi (Thailand) – 1,23 Miliar Poundsterling
Dihabiskan Untuk : Perjanjian Kerjasama Gas muncul setelah pertemuan, yang diatur oleh MbH dengan Makudi antara Asosiasi Sepakbola Thailand dengan perwakilan energy terbesar Qatar di Doha, 16 Agustus 2010
Voter : Angel Maria Villar Llona (Spanyol) – 150 juta Poundsterling
Dihabiskan Untuk: Mensponsori klub sepakbola Barcelona melalui Qatar Airways. Ini adalah salah satu kesepakatan agar Spanyol memvoting Qatar, yang menjadi rahasia umum. Bahkan Sepp Blater, Persiden FIFA mengakuinya.
Voter : Berbagai Negara Afrika dan Offcial Tertutup – 99 juta Poundsterling
Dihabiskan Untuk: Biaya Anggaran dan Biaya Lain-lain. Termasuk untuk dana tunai yang dihabiskan untuk membeli hak ekslusif mempengaruhi voter dari Afrika ($1,8 juta). Pertemuan menawarkan $1 juta kepada anak Adams Adamu (Salah satu voter Afrika yang “Struck”) melalui jamuan makan malam, dan biaya mempertahankan Struck Voter yang lainnya, Reynald Temarii dari Ocenia.
Voter : Julian Grondona (Argentina) – 59 juta Poundsterling
Dihabiskan Untuk : Diduga membayar utang asosisasi sepakbola Argentina, dan sejumlah nilai yang belum dikonfirmasi untuk mengadakan laga persahabatan Argentina vs Brazil di Doha, Qatar pada November 2010.
Beberapa “belanja” Qatar yang lain:
Marios Lefkaritis (Cyprus) – 27 juta Poundsterling
Ricardo Texeira (Brazil) – 6,7 juta Poundsterling
Berbagai Official Voters dari Asia – 4,8 juta Poundsterling
Issa Hayatou (Kamerun) & Jacques Anouma (Pantai Gading) – Masing Masing 1 Juta Poundsterling
Jack Warner (Trinidad &Tobago) - 933,000 Poundsterling
Kasus “Voting Piala Dunia 2022 yang dimenangkan oleh Qatar” memasuki babak baru. Ditengah rongrongan dari berbagai pihak, Mampukah FIFA untuk tetap mempertahankan kredibilitasnya? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Referensi : Mail
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H