Lihat ke Halaman Asli

Wenger Ways, Rahasia di Balik Kesuksesan Arsenal Musim Ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Susunan Formasi Pemain di Laga Aston Villa vs Arsenal. Credit : Soccerway)

Kolom Daniel Oslanto

Membedah Strategi Arsenal

Wenger Ways

Berdasarkan data dari Soccerway, sekitar 30 partai dilakoni Arsenal musim ini, dengan rincian, 21 di ajang Liga Inggris, 6 di Liga Champions 2 di Piala Liga dan 1 di Piala FA. Statistik yang didapatkan Arsenal adalah 21 kemenangan, 3 hasil imbang dan 6 kekalahan. Rasio kemenangan Arsenal bersama Wenger musim ini adalah 73,3 %. Impresif. Arsenal memesona di ajang Liga domestik dan di Eropa. Wenger memainkan peran yang sangat penting dalam statistik luar biasa ini. Tapi sulit mempercayai, dari 30 partai yang dilakoni Arsenal, hanya 3 laga Wenger berpaling dari skema 4-2-3-1 kesukaannya, yaitu ketika bersua Fenerbache sebanyak dua kali dan Napoli sekali. Itu artinya di ajang Liga Inggris, Wenger memainkan pola yang sama hingga saat ini, yaitu 4-2-3-1. Namun, dengan fakta telah terbacanya strategi dan formasi Arsenal, kenapa Mesut Ozil dan kawan-kawan begitu sulit ditaklukkan musim ini? Inilah yang saya sebut dengan Wenger Ways.

Wenger Ways adalah sebuah taktik jitu yang diterapkan oleh Wenger untuk menyiasati melimpahnya stok pemain kreatif di lini tengah di Arsenal. Tercatat mulai dari Rosicky, Ramsey, Cazorla, Wilshere, dan Ozil memiliki kemampuan natural sebagai pengatur permainan atau playmaker. Senyum Wenger semakin mengambang mengingat lima nama pemain tersebut adalah versatile, yang artinya bisa bermain di berbagai posisi. Yup, ini adalah sumber kekuatan Arsenal musim ini. Wenger Ways memungkinkan pemberian role play kepada lebih dari satu pemain di setiap laga. Ini yang menjadikan Arsenal sangat susah ditebak. Dalam sebuah pertandingan, Wenger bisa memainkan hingga tiga pemain yang memiliki kemampuan natural sebagai playmaker, dengan komposisi, satu sebagai gelandang bertahan, satu gelandang serang dan satu pemain sayap. Berikut saya sajikan analisa empat pertandingan Arsenal (dua kandang, dua tandang),

Aston Villa (1-2) Arsenal

Ini merupakan pertandingan teranyar Arsenal. Dalam pertandingan ini, Wenger memainkan tiga gelandang kreatifnya di dalam posisi naturalnya. Wilshere bermain sebagai gelandang tengah, Ozil sebagai gelandang serang, dan Cazorla bemain melebar ke sisi kiri.

[caption id="" align="aligncenter" width="574" caption="(Susunan Formasi Pemain di Laga Aston Villa vs Arsenal. Credit : Soccerway)"][/caption]

Dalam laga ini, Arsenal menguasai ball possesion dengan keunggulan 56:44, namun kalah dalam jumlah tembakan. Ozil yang bermain sebagai role play dalam pertandingan ini tertutupi dengan marking yang dilakukan oleh tiga lini tengah sejajar Aston Villa, Delph, Westwood, dan Alhamadi. Wilshere yang berada di belakangnya, mengambil alih keadaan mengambil alih role play Arsenal. Dalam laga ini, Wilshere mencetak 1 gol dan 1 assist.

Arsenal (2-0) Liverpool

Dalam laga ini, Suarez menjadi salah satu momok yang paling berbahaya bagi kubu Arsenal, mengingat tajamnya sang bomber dalam dua pertandingan teranyar. Wenger tidak punya pilihan selain memastikan timnya mampu mencetak gol untuk menjaga mengamankan kemenangan. Wenger menurunkan empat dari lima pemain kreatifnya dalam pertandingan ini. Luar biasa! Ramsey sebagai gelandang tengah, Cazorla, Ozil dan Rosicky ada pada garis sejajar di belakang striker.

[caption id="" align="aligncenter" width="569" caption="(Susunan Formasi pemain di Laga Arsenal vs Liverpool. Credit : Soccerway)"]

(Susunan Formasi pemain di Laga Arsenal vs Liverpool. Credit : Soccerway)

[/caption]

Dalam laga ini, Wenger terpaksa memainkan tiga pemain bertipikal “Playmaker” di belakang striker, karena terbatasnya pemain di lini tengah akibat cedera. Alih-alih akan kesulitan mengembangkan permainan karena terbatasnya ruang gerak para playmaker, Liverpool justru kebingungan untuk melakukan penjagaan. Ketiga pemain tersebut bertukar posisi sepanjang pertandingan. Cazorla berhasil membuka kemenangan Arsenal sebelum akhirnya ditutup oleh Ramsey dengan sebuah gol.

Man. City (6-3) Arsenal

Formasi Wenger yang konstan dari laga ke laga menjadi sebuah keuntungan bagi Pellegrini. Pellegrini yang doyan menggunakan 4-2-3-1, disamping 4-4-2 menggunakan skema yang identik dengan yang digunakan Wenger. Well, tentunya hasil laga dipengaruhi oleh kemampuan teknis gelandang City yang jauh lebih baik dari Arsenal.

[caption id="" align="aligncenter" width="570" caption="(Susunan Formasi pemain di Laga Manchester City vs Arsenal. Credit : Soccerway)"]

(Susunan Formasi pemain di Laga Manchester City vs Arsenal. Credit : Soccerway)

[/caption]

Kelemahan Arsenal yang paling mencolok adalah duet bek tengah yang bertipikal lambat. Metesacker dan Koescielny menjadi bulan-bulanan Aguero, Negredo dan Navas yang memang memiliki kecepatan. Wenger yang menurunkan Ozil, Ramsey dan Wilshere jelas kalah kelas dibandingkan Silva, Yaya Toure dan Fernandinho. Arsenal mencetak gol di laga ini dengan memanfaatkan kecepatan Walcott dalam mengekploitasi sisi kiri City, Demichelis dan Clichy.

Arsenal (4-1) Norwich

Well, dalam laga ini Ozil membuktikan betapa berbahayanya dirinya, bila tidak mendapatkan pengawalan khusus. Norwich fokus dalam mengimbangi lini tengah Arsenal, yang mana dalam laga ini Wenger kembali menurunkan Wilshere dan Cazorla bermain di sisi sayap. Ozil memainkan peran sebagai deep playmaker, membangun serangan dan membagikannya ke sektor sayap.

[caption id="attachment_290537" align="aligncenter" width="577" caption="(Susunan Formasi pemain di Laga Manchester City vs Arsenal. Credit : Soccerway)"]

1389944424398562626

[/caption]

Space yang amat luas dimiliki oleh Ozil untuk bertindak sebagai role play (Lihat kotak kuning) memberikan pemain German ini bebas untuk berkreativitas tanpa harus bersinggungan dengan “playmaker” alias pemain kreatif lain yang bermain di laga ini. Dua gol Ozil membantu Arsenal memenangi Laga.

Dari empat laga di atas, tergambar sebuah fakta bahwa Wenger bebas memainkan pemain kreatifnya di posisi yang diinginkannya. Kecuali Ozil, Ramsey, Wilshere, Cazorla dan Rosicky bisa bermain di posisi gelandang tengah/ bertahan, gelandang/ sayap kiri dan kanan. Dengan memainkan dua atau tiga pemain sekaligus dalam satu partai, itu membuat mereka bisa bergantian sebagai role play dan membingungkan lawan. Lawan memang mengetahui Wenger akan memainkan formasi 4-2-3-1, namun menebak lima gelandang yang diturunkan Wenger tentu sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Selain itu, mengantisipasi skema berganti role play di tengah laga sulit sekali.

Inilah kunci Wenger Ways, sebuah anomali dari formasi yang terbaca dari laga ke laga, namun begitu sulit di hentikan ketika laga dimulai.Adalah sebuah kesalahan mencoba mengimbangi lini tengah Arsenal namun tidak punya komposisi pemain sebaik milik Wenger. Lawan harus memanfaatkan lini belakang Arsenal yang tergolong rentan terhadap serangan balik cepat agar bisa mencuri kemenangan dari tim ini. Hal itulah yang dilakukan oleh Aston Villa dan Manchester City kala bersua Arsenal musim ini.

Daniel Oslanto

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline