Lihat ke Halaman Asli

Yosep Mau

Debeo Amare

Tone Deaf dan Lyan

Diperbarui: 30 Agustus 2024   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri.

Akhir-akhir ini banyak orang mulai menyadari tentang pentingnya hidup bersama (hidup berkomunitas, hidup penuh rasa sosial) tentu ini menjadi satu sorotoan yang sangat penting untuk dikaji lebih jauh ke depannya. 

Mengapa? Karena sejak perkembangan teknologi begitu canggih dan dunia memasuki dimensi 4.0, aktifitas interaksi manusia mulai menurun drastis. 

Maksudnya, ada kejanggalan di mana orang lebih cenderung peka dengan dunia gadget dan dirinya sendiri, ketimbang dengan orang lain yang sedang membutuhkan bantuan ataupun perhatian lebih, dan itu segera. Yang terjadi adalah sebaliknya, semua dinanti-nantikan oleh situasi yang tanpa harapan.

Manusia tone deaf, itu manusia yang unik. Menurut hemat saya dia unik karena tidak mudah ditebak, bukan berarti setiap orang mampu kita tebak, tetapi orang yang berkepribadian ini memang sudah masuk dalam satu pembawaan sifat mody. 

Dia hanya ingin diperhatikan dan tidak ingin direpotkan oleh orang lain. Pusingkan.....? Memang, pasti sangat pusing. Namun dibalik kepusingan kita, ada alternatif lain yang harus kita gunakan untuk mengendalikan mereka yang punya sifat ini. 

Bagaimanakah caranya? Nah, saya menawarkannya dengan berpegang pada prinsip humanisme ala Lyan. Lyan  itu menunjuk pada pribadi lain di mana pribadi itu harus mendapatkan perhatian yang spesial. 

Pastinya, sebelum kita memberikan yang spesial untuk orang ini (tone deaf), kita harus mampu menguasai diri dengan tidak berharap ada imbalan setelah perbuatan kita. 

So, berilah perhatian ekstra untuk dia, cepat atau lambat dia akan berpikir dan merasakan ada yang istimewa dalam hidupnya dan itu membuat dia semakin sering membuka diri untuk kita. 

Mungkin ataupun tidak mungkin, itulah yang pernah saya lakukan dan berhasil. Yang penting kita harus tetap kuat dan tidak mudah untuk terpancing sebelum mendapat goalnya. 

Setiap manusia punya tujuan. Tujuan itu tidak akan pernah tercapai bila tidak ada usaha di dalamnya. Maka, berusahalah selagi masa ada kesempatan untuk mengubah segala yang tidak mungkin menjadi mungkin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline