Untuk mencermati seperti apa ruang publik, maka kita perlu mengetahui konsep dari ruang dan publik itu sendiri. Ruang adalah bagian yang tak terpisahkkan dari makhluk hidup khususnya manusia.
Publik, dalam KBBI merujuk pada kata benda (n), orang banyak atau umum. Ruang publik berarti kesatuan dari banyak manusia dalam satu tempat tertentu. Konsep ini ingin menyadarkan manusia bahwa di dalam dirinya terdapat potensi untuk dieksplorasi melalui ruang atau tempat di mana dia berada. Sehingga ruang, yang dimengerti di sini, tidak semata-mata sebuah konsep atau ide belaka tetapi realitas.
Realitas ruang menggambarkan manusia ada dengan dirinya dan berekplorasi sedemikian rupa untuk menghadirkan manusia lain yang akan menjadi teman, sahabat, hingga komunitas besar yang disebut masyarakat.
Hal ini ingin menggambarkan adanya suatu aktivitas dalam kehidupan. Memang perlu disadari, dewasa ini masyarakat memahami ruang publik hanya pada sebatas tempat wisata atau umum yang dapat diketahui begitu banyak orang. Sedangkan diskursus yang integral tentang ruang publik sering dilupakan.
Oleh sebab itu sah-sah saja, bila ruang publik diartikan sebagai regional atau wilayah tertentu dari sudut pandang panorama wisata. Mengapa? karena di sanalah terdapat kumpulan orang-orang berkumpul menikmati indahnya suasana lingkungan sekitar. Yang dilupakana adalah eksistensi ruang publik yang sejatinya. Kemudian munculah pertanyaan terkait "di mana sejatinya ruang publik?"
Mari kita belajar satu konsep sederhana dari Jurgen Hubermas. Hubermas menekankan ruang publik yang mengedepankan tindakan komunikatif dan demokrasi.
Artinya, segala sesuatu yang dieksplorasi di dalam suatu ruangan tertentu, tidak dilakukan berdasarkan individualitas, melainkan atas dasar kebersamaan.
Ia mengatakan bahwa "interaksi komunikatif " dengan adanya saling pengertian hanya merupakan tindakan penakhlukan. Sistem ini menjunjung tinggi sosialitas manusia yang real. Bahwa sejatinya ruang publik berada pada titik kesadaran manusia untuk berkomunikasi dan bersosialitas dengan sesamanya tanpa mengenal region atau wilayah di mana dia berdiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H