Tulisan sebelumnya Melihat Tempat Ganjar Pranowo Terpeleset Dekat Gunung Wukir (I)
Candi Wukir, Teatrikal
Sabtu, 17 Desember 2016 lalu, Ganjar akan menghadiri peluncuran buku tentang dirinya berjudul "Gubernur Jelata". Tapi Sutanto menyarankan agar peluncuran diadakan di Candi Gunung Wukir. Candi Wukir yang baru diguyur hujan itu menjadi teater seni peluncuran buku.
"Di candi ini tua ini, mungkin ada banyak cerita tahayul. Tapi tahyul itu bagi saya bisa jadi cerita sastra akar rumput untuk menyampaikan suatu kebenaran sejati yang tidak bisa disampaikan secara politis, secara logika nalar, perdebatan publik yang bisa memanas. [...] Gunung, candi, sungai, dan pepohonan di alam raya ini adalah guru." Demikian kata Sutanto Mendut yang bisa saya tangkap berkaitan dengan Candi Wukir dan Ganjar Pranowo.
Dalam percakapan, seniman Sutanto Mendut mengkisahkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta tahun 2018. Ketika itu Sutanto bersama dengan para sejumlah seniman, budayawan dan tokoh-tokoh lainnya.
"Ketika itu saya menyampaikan pesan kepada Pak Jokowi, bahwa beliau akan bersalaman dan bersatu dalam satu pemerintahan dengan Pak Prabowo Subianto. Saya katakan juga, setelah itu, tetap akan terjadi aksi unjuk rasa," demikian Sutanto Mendut.
Apakah Ganjar Pranowo bisa jadi presiden mendatang?
"Waduh ini soal semantik dan diksi," ujar sang seniman yang baru melepaskan jabatannya sebagai preisden lima gunung ini (Sumbing, Sindoro, Andong, Merbabu dan Merapi).
"Saya hanya bisa memberi nasihat sedikit tahayul. Saya pernah bicara soal ini dengan Pak Ganjar sebelum beliau kampanye pemilihan gubernur 2013. [...] Beliau perlu mempelajari suasana krisis tahun 1998 dan suasana tahun 2021 ini. [...] Waduh Mas Osdar ini seperti dikrim dari langit untuk saya." Itu jawab Sutanto mendut yang menyampaikan pesan dari Candi Gunung Wukir.
Sementara sang juru kunci Candi Gunung Wukir, Fadly Ananto (Anto), ketika ditanya kemungkinan Ganjar jadi presiden dengan tegas mengatakan, "bisa".