Lihat ke Halaman Asli

Tiga Alasan yang Memicu Seseorang Memakai Narkoba

Diperbarui: 28 Desember 2021   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.materiolahraga.com

Badan Narkotika Nasional (BNN) telah merilis hasil penelitian terbaru tahun 2021 terkait dengan angka penyalahguna narkoba di Indonesia. Penelitian tersebut antara lain mengupas faktor pemicu penyalahgunaan narkoba, Karakteristik penyalah guna dan jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan.

BNN menggadeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pusat Statistik (BPS), berhasil mengantongi angka prevalensi terbaru, yakni sebesar 1,95% (setara dengan 4.827.616 orang)  untuk angka setahun pakai dan 2,57% (setara dengan 3.662.646 orang) untuk angka pernah pakai.

Hasil penelitian tersebut mengalami peningkatan dari hasil penelitian pada tahun 2019 dimana prevalensi setahun pakai mencapai 1,8% (atau setara 4.534.744 orang) dan pernah pakai sebesar 2,4% (setara dengan 3.419.188 orang).

Namun ada hal positif yang ditemukan dalam penelitian tahun 2021 ini dimana jumlah penyalahguna narkoba di wilayah pedesaan mengalami penurunan dibandingkan hasil penelitian tahun 2019. Artinya program Desa Bersinar ( Bersih Narkoba) yang dicanangkan oleh BNN dapat dikatakan berhasil membendung peredaran gelap narkoba di wilayah pedesaan.  

Berdasarkan hasil penelitian itu terdapat tiga (3) alasan  yang memicu seseorang menyalahgunakan narkoba. Pertama karena ajakan dan bujukan teman, kedua keinginan untuk mencoba narkoba dan ketiga untuk bersenang-senang.

Adapun mayoritas penyalahguna narkoba memperoleh narkoba pertama kali dari teman (88,4%). Hal tersebut menjadi cacatan bahwa memilih teman yang baik dapat menjauhkan seseorang dari penyalahgunaan narkoba.

"Teman yang baik tentunya tidak menjerumuskan temannya kedalam penyalahgunaan narkoba bukan"

Berdasarkan hasil penelitian itu, Penyalahguna narkoba cenderung memiliki perilaku berisiko besar pada perilaku merokok (64,3%), minum minuman keras (46,5%), nongkrong malam di luar rumah (38,7%), melakukan hubungan seks luar nikah (14,6%), mengunjungi tempat hiburan malam (11,5%), dan mengunjungi lokalisasi (1,2%).

Pelaku penyalahgunaan narkoba cenderung memiliki kedekatan emosional dengan keluarga (orang tua/ pasangan) yang lebih rendah dibanding bukan penyalahguna Tingginya frekuensi intensitas berkomunikasi tidak menjamin seseorang terhindar dari penyalahgunaan narkoba, apabila tidak diiringi dengan kuallitas komunikasi.

Berdasarkan jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan, ganja berada pada posisi terdepan diikuti  (2) sabu, ekstasi dan amphetamine, (3) dextro, (4) nipam, (5) pil koplo. Mayoritas jenis narkoba yang pertama kali dikonsumsi adalah ganja (59,1%), shabu (23,8%), dan dextro (4,3%). Rata-rata umur pertama kali menggunakan narkoba adalah 19 tahun tinggal di perdesaan dan 20 tahun menetap di perkotaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline