Seiring berjalannya waktu, seiring itu juga perubahan terus berubah. Kita memang tidak bisa mencegah perubahan tetapi kita bisa membuat perubahan kearah yang lebih baik. Caranya mungkin dengan menghargai perbedaan.
Salah satu cara merubah keadaan lebih baik adalah dengan menghargai perbedaan. Perbedaan itu ibarat batu bara. Hitam namun sangat berharga. Perbedaan sangat wajar di dunia medern saat ini. Makanya, kenapa sih harus berbeda?
Kalau anak SD menjawab pasti aku yakin jawabannya "karena kita harus menghargai satu sama lain kak." Tetapi lebih daripada itu ada makna tersendiri dari arti perbedaan. Manurutku, perbedaan selain sepeti batu bara, perbedaan juga ibarat pondasi kita untuk bersatu. Karena berbedalah kita bersatu. Karena berbedalah ada semangat nasionalisme.
Negara kita adalah negara yang pluralis. Gak heran dong kalo berbagai suku, bangsa dan agama beragam di negara kita. Namun kita gak perlu takut atas semua itu. Terbukti kan, perbedaan itu bisa bikin kuat sampai seperti sekarang. Walau ada juga gejolak yang melatar belakangi permasalahan perbedaan di negara kita, tapi setidaknya kita masih beruntung tidak separah di daerah Timur Tengah.
Atas perbedaan itulah, menurut aku, kita bisa bersatu. Tengok aja cobak saat Timnas Sepak Bola Indonesia bertanding. Semangat nasionalisme kita membara. Rasa cinta tanah air semakin mendalam. Kita semua seolah menyatu layaknya air. Tau mengapa? Ya jawabannya karena perbedaan. Lihat saja siapa saja punggawa Timnas Indonesia. Dari Sabang sampau Merauke ada. Suprter dari ujung Indonesia sampai ujung banget Indonesia bahkan bersatu menerikan Indonesiaaa!!!.
Itu baru satu contoh perbedaan menjadi latar belakang persatuan. Masih banyak hal yang bisa kamu temui diluar tentang perbedaan. Jadi kesimpulannya, jangan pernah melawan yang namanya perbedaan. Perbedaan itu pasti akan selalu ada. Jadikan perbedaan itu pondasi persatuan negara kita. Kita beruntung sedikit gejolak di negara kita. Kita harus mempertahankan perbedaan. Karena perbedaan dasar dari Bhineka Tunggal Ika.
Sekian tulisan pertama saya.