Lihat ke Halaman Asli

Oscar

Bukan siapa-siapa!

'Rapuhnya' Twitter Akibat Elon Musk

Diperbarui: 18 Juli 2022   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat Elon Musk, Saham Twitter beberapakali jatuh (Photo : Reuters/ Dado Ruvic)

[Saham] Twitter beberapa kali mengalami penurunan  saat perdagangan di waktu yang lalu, ini akibatkan atas di-PHPin oleh Elon Musk.

Beberapa bulan yang lalu Elon Musk berencana akan membeli Twitter dengan harga Fantastik. Rencana CEO Space-X tersebut sempat menggegerkan Dunia. Tak tanggung-tanggung, semula Elon Musk berencana untuk membeli Twitter di hargai dengan senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 659 triliun.

Selang beberapa hari atas adanya rencana dari CEO SpaceX atas tawaran pengambilalihan Sosial Media yang berlogo burung itu, saham Twitter-pun naik pada bulan April tepat di tanggal 4 bulan 4 tahun 022 dan penutupan perdagangan pada tanggal 5 bulan 4 tahun 2022. Diberitakan atas kenaikan ini dipicu oleh adanya rencana Elon Musk untuk membeli Twitter dan akan mengambil alih jaringan sosmed terbesar di Dunia itu.

Namun, berselang dalam berapa minggu kemudian, setalah ada rencana Elon untuk membeli Twitter, saham dari Twitter pun anjlok .

Harga saham Twitter ambruk 8,1 persen pada penutupan perdagangan Wall Street, Senin tanggal 16 bulan 5 tahun 2022). Dengan penutupan bursa dagang pada level 37,39 dollar AS, padahal satu hari sebelumya, yaitu pada 1 April 2022, saham dari Twitter sendiri masing bertengger di level 39,31 dollar AS.

Merosotnya saham Twitter sebesar 8,1 % pada perdagangan 1 April 2022 tersebut, tak lain pemicunya adalah atas adanya pernyataan Elon Musk lagi mengenai Twitter.

Dalam laporan Media setempat yaitu NBC, pemicu dari anjloknya saham Twitter tersebut tidak lepas dari sentimen rencana Akuisisi. Saat itu Elon Musk menyatakan akan menunda rencana kesepakatan akuisisi dengan pihak Twitter. Sebab ada dua versi masing-masing pihak yang tidak ada titik temu soal akun "bot" yang dimiliki oleh Twitter sendiri.

Pihak dari Elon Musk bersikukuh bahwa ada sebanyak 20 % akun bot (palsu) di twitter, namun dari twitter sendiri membantah tuduhan itu dengan mengatakan sesuai hasil kalkulasi mereka hanya berada pada 5% saja akun bot dari total keseluruhan pengguna aktif sosmed tersebut.

Bisnis dari Twitter sendiri sebenarnya sedang berjuang dalam mencari laba yang tinggi. Apalagi saat ini telah ada pesaing baru dari sosial media yang sedang booming yaitu Tiktok dari Tiongkok. Tak hanya twitter beberapa platform media sosial lainnya juga sedang berjuang dalam hal monetisasi jaringan mereka untuk meraup untung yang lebih dari harapan mereka.

Elon Mundur, Saham "Burung" Loyo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline