Lihat ke Halaman Asli

Sonya, Kita dan Etika Berlalu Lintas!

Diperbarui: 7 April 2016   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sisi balik kasus Sonya E Depari)

Sonya Ekarina Sembiring menjadi "artis" dadakan di jagat Dunia Maya, berbagai komentar menghampiri akun IG-nya, mukanya menghiasi Headline media lokal maupun nasional, wajah cantiknya terpampang jelas di situs berita online, bahkan "Meme" nya sudah bermunculan di media sosial

Tentu kemunculan Sonya, bukan saja Karena prestasinya tetapi dia dikenal Karena kearogansiannya terhadap Polwan yg menertibkan mereka saat Konvoi di jalanan, dikenal karena menunjuk-nunjuk Polisi.

Dikenal karena wanita cantik asal Medan ini mencak mencak saat Polisi menghentikan konvoi mobil(coret-coret selesai UN), mengancam Polisi, mencatut nama Irjen Polisi. Dan kearogansiannya dikeluarkan seketika serta  mengaku anak Dari petinggi POLRI. #ehhh...

***** *****

Sikap arogansi seperti yg di lakukan oleh Sonya ini, bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia, banyak kasus diluar sana yg secara lantang melawan Polisi dengan sikap yg tak patut dipuji. Pelaku lalu lintas melawan Polisi dengan berbagai cara asal bebas Dari "sergapan" nya. Tak perlu pusing-pusing memikirkan siapa saja yg melakukan perlawanan saat di tertibkan, Anda sendiri, kita, saya Dan Om kamu,semua punya arogansi saat di tertibkan oleh Polisi.

Kearoganisian dijalan raya setiap Hari bisa temukan, melanggar traffic, melawan arah, tidak menggunakan Helm Dan lain sebagainya. 

Namun, saat pihak berwajib menindak kita, kita bahkan juga mencak-mencak, memaki dalam hati Dan paling kotornya adalah siapkan sogokan ke Pihak berwajib. Itulah sikap berlalulintas kita. 

Tapi saat kasus Sonya muncul kita lupa bahwa kita juga sering melakukan pelanggaran dijalanan (walaupun sebenarnya kasus Sonya di"blow up hanya Karena Pencatutan nama Irjen Pol Arman Depari). Namun, dibalik itu ada satu sisi (sisi balik) yg perlu kita pelajari Dari kasus ini l, bahwa perlunya kesadaran utk berlalulintas, perlunya kesadaran bahwa dijalan itu banyak hal yg bisa mengancam nyawa. Beruntung loh…ada Polisi mengingatkan “sayangi nyawa Dan keluarga Mu.

Munculnya kasus Sonya ini, di sinilah momentum untuk  flash back cara berlalulintas kita. Apakah  sudah sesuai aturan ?Apakah sudah baik? Dan apakah kita juga langsung mengakui kesalahan jika pihak berwajib melakukan penertiban? Atau jangan-jangan kita juga mencatut nama-nama Keluarga yg bertugas di Kepolisian atau TNI!!! Asal bebas dari “sergapan” Polantas.. ! Hmmmm…ntahlah itu. Tetapi yg jelas banyak yg sama seperti Sonya!!! Hanya saja Sonya kena sorot Tribunnews.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline