Lihat ke Halaman Asli

Akhir dari Kehidupan RIM BlackBerry?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1338386952125347263

[caption id="attachment_179810" align="alignnone" width="620" caption="(Photo: Idealink Photography / Alamy)"][/caption]

Seperti tulisan saya sebelumnya bahwa RIM BlackBerry tak ada lagi harapan untuk bangkit, mereka bahkan meyewa JP Morgan  dan RBC Capital Market  untuk membantu RIM dalam meninjau stabilitas keuangan dan tujuan berikutnya. Pilihan untuk menyewa mereka(JP Morgan dan RBC Capital Market) untuk usaha dalam menghadapi eksodus dari iPhone dan smartphone Android.

Research in Motion, pembuat Blackberry mengeluarkan peringatan yang mengerikan tentang bisnis mereka pada hari Selasa, Research in Motion, mengatakan bahwa Perusahaan asala Kanada tersebut kehilangan uang untuk kuartal kedua secara berturut-turut dan akan memberhentikan  jumlah karyawan.

Research in Motion, pembuat Blackberry, saat merilis pernyataan perusahaan sahamnya bahkan mengalami keterpurukan dan bahkan sahamnya ditutup di perdagangan . Saham Research In Motion Ltd jatuh saat pembukaan perdagangan , dan ini mungkin hari penderitaan yang " brutal" untuk pembuat BlackBerry .Ini akibat dari Research In Motion Ltd (RIM) mengumumkan bahwa perusahaannya kemungkinan(prediksi) mengalami kerugian operasional pada kuartal yang berakhir tanggal 2 Juni mendatang.

Akibat prediksi kerugian tersebut, saham RIM anjlok hingga 15% ke level US$9,5 pada perpanjangan perdagangan menyusul diumumkannya prediksi dari RIM. Dalam 12 tahun terakhir, saham perusahaan asal Kanada tersebut telah anjlok sebesar 74%. Padahal jauh-jauh hari Bloomberg melaporkan, para analis sempat memprediksi bahwa produsen BlackBerry tersebut akan mampu meraih keuntungan operasional sebesar US$261 juta pada kuartal tersebut.

BlackBerrys tidak dicintai lagi dan bayak orang beralih ke produsen lainnya seperti iPhone dan Smartphone Android. Bahkan laporan baru di Telegraph.co.uk menyebutkan bahwa penjualan handset Blackberry terus menurun dan membuat gudang penyimpanan RIM menumpuk dan kemungkinan RIM dikabarkan bisa merugi 1 miliar dolar.

Ini berarti kerugian yang lebih besar daripada kerugian yang dialami RIM akibat tidak lakunya tablet BlackBerry Playbook yang mengakibatkan rugi hampir setengah miliar dolar serta sebanyak 267 juta dolar akibat tak lakunya smartphone Blackberry 7.

Tetapi CEO RIM masih mempunyai pemikiran yang lain, dimana mereka atau RIM sedang menyewa JP Morgan Chase & Co serta RBC Capital Markets untuk memberikan saran pilihan untuk mengevaluasi strategi, termasuk kemungkinan bermitra dengan perusahaan lain dan lisensi software, dan apakah langkah lain untuk dijual.

Semua ini berita buruk bagi RIM dan penggemarnya dan akan membuat orang bertanya-tanya di Twitter , apakah ini akhir kehidupan RIM? Ini semua terjadi sehari setelah kabar muncul dari Globe and Mail bahwa RIM akan melakukan Pemutusan Hubungan Pekerjaan dengan karyawan diseluruh Dunia secara besar-besaran , dan RIM  akan melakukan  PHK besar-besaran pada tanggal 1 Juni mendatang.

Apakah ini akhir dari nasib RIM?. Kita tahu memang bahwa pangsa pasar RIM Blackberry  di Amerika Serikat telah tetinggal jauh  di tengah popularitas perangkat lainnya, terutama iPhone dari Apple Inc dan smartphone lain yang didukung oleh sistem Android dari Google Inc. Perusahaan ini memang sudah lama berjuang untuk mempertahankan atau merebut  puncaknya setelah Apple iPhone dan Smartphone berbasis Androd menggeser mereka di pasar utama Amerika Serikat.

RIM pernah mencoba untuk membuat ponsel dengan layar sentuh yang mirip iPhone, tetapi malah persembahan perusahaan tersebut menjatuhkan penjualan dan kurang peminat. Dan kemudian membuat Blackberry Playbook yang kemudian tidak terlalu sukses  yang juga kalah pamor dengan PC tablet sejenis seperti Samsung Tab dan Apple iPad. Dan bahkan RIM melakukan pemotongan harga yang mencapai 50% hanya demi mejual Tablet mereka, tapi sayangnya itu tak membuat hasil yang bagus bagi perusahaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline