BANJARNEGARA - Diare sering terjadi pada bayi dan anak kecil karena sistem pencernaan mereka masih berkembang. Diare pada anak paling sering hilang dengan sendirinya. Tugas orang tua adalah mengawasi dengan cermat anak yang menderita diare dan memastikan bahwa anak mendapat cukup cairan, diet yang tepat, dan banyak kasih sayang yang lembut.
Dokter Minachun Syania R dari RSI Banjarnegara Jawa Tengah mengatakan, kasus pada anak sama seperti pada orang dewasa, perhatian utama untuk diare adalah dehidrasi. Karena ukuran tubuh anak yang lebih kecil, anak-anak dapat mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa. Waspadai tanda-tanda dehidrasi berikut ini:
1. Tidak buang air kecil lebih dari 8 jam tanpa buang air kecil untuk anak di bawah 1 tahun, lebih dari 12 jam tanpa buang air kecil untuk anak berusia 1 tahun ke atas.
2. Mulut kering.
3. Tidak adanya air mata.
4. Pusing atau disorientasi.
5. Lingkaran hitam di sekitar mata.
6. Demam.
7. Anak terlihat lemas.
Berikut ini adalah tips perawatan yang umum untuk diare pada anak:
1. Pastikan anak mendapat banyak cairan. Hindari jus buah dan minuman berwarna. Pewarna makanan dapat memperburuk masalah. Bayi mungkin mendapat ASI atau susu formula kedelai. Juga menawarkan oralit.
2. Diare bisa sangat keras pada kulit lembut anak kecil, terutama yang masih memakai popok. Untuk melindungi kulit, ganti popok dengan cepat setelah setiap buang air besar. Cuci bagian bawah dengan air biasa atau dudukkan anak di bak dengan beberapa inci air hangat.
"Anda tidak perlu menggunakan sabun, tetapi jika perlu, gunakan sabun lembut dalam jumlah sedikit dan angkat dengan baik. Untuk pembersihan, gunakan kain lap lembut dan air biasa atau lap popok yang telah dibilas dengan air," urainya.
3. Jika diare anak terus berlangsung, dan ada tanda dehidrasi segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. (*)