Lihat ke Halaman Asli

Muqayyam Days

Diperbarui: 4 Desember 2022   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Muqayyam diadakan pada tanggal 18 November hingga tanggal 20 November di Islamic Center. Jadi, selama 3 hari itu, kami terfokus untuk mengulang  hafalan tahfiz. Jumat itu, kami pulang lebih cepat untuk mempersiapkan barang yang akan dibawa saat muqayyam nanti. 

Kami berkumpul di islamic center paling lambat pukul 15.00 Aku diantarkan kesana oleh ibuku sembari mengantarkan adikku pergi les.

Ternyata, barang-barang yang perempuan diletakkan di suatu ruangan yang terdapat di basement Islamic Center. Kami juga akan tidur di sana selama 2 malam. Sedangkan yang laki-laki tidur di lantai 2.

Waktu Ashar sudah masuk. Aku dan temanku bergegas mengambil mukena, berwudhu, kemudian duduk di masjid. Setelah selesai melaksanakan Shalat Ashar, kami belum diizinkan untuk kembali ke ruangan tadi karena acara pembukaan akan segera dimulai. 

Singkat cerita, acara tersebut dibuka oleh bapak kepala kemenag. Kemudian, ibu kepala sekolah mengucapkan beberapa patah kata. Setelahnya, Pak Met, selaku ketua panitia muqayyam, menyampaikan agenda kegiatan yang akan kami lakukan selama 3 hari.

Acara pembukaan kira-kira selesai pada pukul 17.50. Kami sudah dibagi menjadi beberapa kelompok per kelas. Masing-masing kelompok diminta untuk menunjuk siapa yang akan menjadi ketua kelompoknya. Kelompokku diketuai oleh Alya. 

Setelah dipilih, ketua kelompok diminta untuk mengambil nasi sambil membawa kertas absensi anggota kelompoknya. Kami semua makan bersama di teras masjid tersebut. Seusai makan kami berwudhu kembali untuk melaksanakan Shalat Maghrib.

Setelah itu, kami mengulang hafalan kami hingga masuk waktu Isya. Setelah shalat Isya, kami melanjutkan murajaah hafalan kami.

Pukul 21.45, kami diberi snack berupa gorengan. Setelah menyantapnya, kami semua menuju ke ruangan tadi untuk tidur.

Agar tidak sempit, beberapa orang guru pembimbing mengatur posisi tidur kami. Di sebelah kiriku ada Dhila, dan di kananku ada Alisia. Karena besok aku akan mengikuti lomba, aku berusaha agar aku bisa cepat tidur. 

Ketika kami akan tidur, beberapa orang masih saja asik berbicara. Banyak dari kami yang merasa jengkel dengan perbuatan mereka. Padahal sudah ditegur guru, tetapi mereka masih saja melanjutkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline