Lihat ke Halaman Asli

Tanggapan Brian Siawarta Tentang Kekristenan yang Progresif

Diperbarui: 22 April 2024   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bryan Siawarta, adalah seorang yang lahir dari keluarga yang takut akan Tuhan dan aktif melayani di gereja. Tetapi, Setiap Minggu dia pergi ke gereja sebagai lambang saja, tanpa memahami maknanya. Pada saat Bryan masih  SMP, SMA, dan kuliah, ia semakin menjauh dari Tuhan dan gerejanya. 

Bahkan, ia hanya pergi ke gereja sekali sebulan, dan itu pun hanya sebagai caranya "membayar" dosa-dosanya kepada Tuhan, tanpa menunjukkan kerinduan yang sesungguhnya kepada Tuhan. Bryan merasa dosanya sudah melampaui batas, dan upayanya di gereja hanya sekadar membayar perbuatannya. 

Setelah menyelesaikan kuliah di luar negeri, Bryan kembali membantu bisnis keluarga. Setelah Bryan memiliki segalanya, mulai dari mobil, pacar, teman-teman, dan kehidupan sosial yang seru. Baginya, melakukan dosa sangatlah menarik. Tetapi, kebahagiaan karena dosa ternyata hanyalah  sementara. 

Bryan mencoba mencari kesenangan dengan berbagai jenis dosa, namun akhirnya menyadari bahwa tidak ada yang bisa mengisi kekosongan dalam hatinya. Masalah dan perasaan hampa selalu kembali, bahkan setelah ia terlibat dalam dosa-dosa berjam-jam atau bahkan sepanjang hari. 

Namun, di tengah perasaan kehilangan ini, kenangan masa kecil Bryan saat dekat dengan Tuhan di gereja kembali menghampirinya. Ia mulai dekat dan berdoa kepada Tuhan, memohon petunjuk akan tujuan hidupnya dan makna hidup di dunia ini. Meskipun ada tantangan dalam imannya, Bryan tetap berdoa dengan tulus. 

Kemudian, sebuah undangan dari seorang teman membawanya ke konferensi Hillsong di Australia. Meskipun masih berada dalam perang antara dunia terang dan dunia gelap, Bryan mendengarkan firman Tuhan di konferensi ini. Pada tanggal 4 Juli 2014, Bryan merasakan pertemuan yang sangat nyata dengan Tuhan di tengah kerumunan ribuan orang di Sydney, Australia. 

Karena pengalaman itu, Bryan merasa Tuhan memanggilnya untuk masuk ke sekolah Alkitab. Awalnya orang tuanya tidak setuju, namun Bryan tetap berpegang pada panggilan itu. Selama periode menunggu sebelum memulai sekolah Alkitab, Bryan mengalami masa yang sulit, merasa kesepian, dan sering menangis dalam doanya. 

Namun, melalui perjalanan itu, Tuhan memperbaiki hatinya dan merubah pandangan orang tua Bryan. Pada Januari 2015, Bryan berangkat ke Australia untuk belajar alkitab selama tiga tahun. Selama masa itu, dia semakin mendekat dengan Tuhan Yesus dan merasakan hubungan yang lebih dalam dengannya. Bryan menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana yang luar biasa untuk hidupnya, yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
(https://www.jawaban.com/read/article/id/2023/10/01/58/231001172644/perjalanan_brian_siawarta_temukan_tuhan_yang_penuh_kejutan)
Dalam menit yang  ke 4:31 ia membahas tentang Kristen yang progresif! Dibilang sesat Yesus pun juga sesat.
Kristen progresif adalah kekristenan yang mengakui bahwa keselamatan itu diperoleh melalui perbuatan baik jadi tidak penting apakah kita percaya Yesus atau tidak asalkan kita melakukan pengajaran -pengajaran yang Tuhan Yesus ajarkan kita akan diselamatkan  hal ini menurut saya bertentangan dengan firman Tuhan bagaimana Yesus berkata "Akulah jalan kebenaran dan hidup  tidak ada seorang pun sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku , kemudian Roma 10:9 juga mengatakan barang siapa mengaku dengan mulut dan percaya dalam hatinya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan ia akan diselamatkan. Nah dari sini kita tau bahwa keselamatan hanya di dalam Kristus. 

Menurut Brian bahwa kekristenan saat ini sangat kaku. Brian ini percaya bahwa Alkitab dia sendiri yang bilang bahwa Alkitab ada kemungkinan bisa salah. Namun di pihak yang lain, jika kitab yang teragung dan paling berpengaruh disepanjang zaman, yang mengandung kesusastraan yang sangat indah dan tuntunan moral yang paling sempurna yang pernah disusun ternyata ditulis oleh para penipu fanatic, maka harapan apa yang masih tersisa dalam usaha menemukan arti dan tujuan hidup di dunia ini?
Jika seseorang dengan sungguh-sungguh menyelidiki bukti-bukti Alkitab ini, ia akan menemukan bahwa klaim pengilhaman ilahi tersebut (yang dinyatakan lebih dari 3.000 kali dengan berbagai cara) sangatlah bisa dibenarkan.
Dalam hal ini tanggapan penulis yaitu saya tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Bryan, karena menurut saya Alkitab tidak salah. Isi dalam Alkitab itu benar dan nyata terjadi pada zaman dulu, dan para penulis kitab juga menyatakan bahwa memang itu nyata. Untuk itu menurut penulis sebagai orang percaya (kristen) lebih percaya akan apa yang Alkitab katakan dan jangan berpengaruh dalam ajaran yang sesat.
Dalam tanggapan Bryan mengenai gereja yang Progresif ini menurut penulis adalah sebuah ajaran yang sesat, dalam hal ini sangat mengganggu iman umat Kristen karena ajaran dari Bryan ini. Untuk itu pelajaran yang bisa kita ambil dari si Bryan ini ialah sebelum kita berbicara tentang ajaran agama-agama maka sebelumnya harus berpikir dan memahami ajaran yang benarnya. Seperti tertulis dalam Amsal 3:7 " Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan". 

Dalam ayat ini menegur kita jangan karena kita menganggap diri kita benar maka kita mengajarkan pengetahuan kita sendiri tetapi perlu yang namanya mencari tahu kebenaran itu dan lebih takut akan Tuhan. Begitu juga dalam amsal 15:2 "lidah orang bijak membuat pengetahuan menarik, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan". 

Nah ini adalah salah satu teguran atau ajaran bagi kita orang percaya bahwasanya jangan karena kita menganggap diri kita benar maka seenaknya mengajarkan hal-hal yang sesat, sudah sepatutnya kita sebagai orang Kristen memberitakan injil sesuai dengan isi Alkitab bukan pengetahuan kita sendiri.
Sumber : https://youtu.be/nSyHidl00XQ?si=-UmeVM-eAmQlHEsk




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline