Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Kau Tanam

Diperbarui: 26 April 2022   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Penulis

Suatu hari pada sebuah lembah di daerah yang subur. Jauh dari hiruk-pikuk dan kebisingan, suasananya begitu alami. Orang-orang hidup penuh khidmat, semua kebutuhan tercukupi di sini.

Hidup itu mesti berada, walau tidak harus kaya raya. Kalau hidup berada kita bisa bantu mereka yang membutuhkan. Orang kaya belum tentu dapat melakukannya.

Bisa jadi di sini kamu punya banyak uang, tapi manakala tetanggamu kepepet cabe rawit atau sesiung bawang putih, apa yang bisa diperbuat..? Mau beli ke mana..? Percuma punya harta di sana sini kalau tak mampu menyenangkan hati tetangga walau itu sekedar dengan daun singkong.

Lahan di sini cukup luas, bila mengakrabi tanah tempat berpijak, dijamin kita akan mendapatkan segala yang diperlukan. Bila kita menanam dan merawatnya, dipastikan akan menghasilkan buah-buahan, dedaunan, dan sayur-sayuran, juga umbi-umbian sekaligus. Rasa dan aromanya berbeda-beda, menurutku hal itu sangatlah ajaib.

Sebatang pohon asam tak hanya dipanen oleh satu generasi, tetapi turun-temurun asalkan dirawat, dihargai, dan dipelihara.

Hidup adalah tentang menanam. Apa yang telah kau tanam untuk menghidupi diri..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline