Lihat ke Halaman Asli

Sebenarnya Siapa yang 'Bodoh'?

Diperbarui: 31 Januari 2017   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang-orang cenderung lebih banyak menggunakan kata-kata bermakna negatif daripada yang bermakna positif. Kata-kata negatif seperti "Gila!" dijadikan seruan yang dianggap wajar, dan mengekspresikan kekaguman. Artinya menganggap positif sesuatu yang sebenarnya berarti negatif.

Belakangan ini, selain salah satu jenis hewan peliharaan yang dijadikan kata umpatan, bentuk kekesalan yang paling sering saya dengar adalah 'bodoh'. Terutama di media sosial. Sedikit-sedikit orang berkata "Bodoh!" atau bahkan dalam versi yang lebih kasar lagi (saya yakin anda tahu yang saya maksud).

Sebenarnya apa arti dari kata 'bodoh'?

Pertama-tama, saya mencari definisinya di KBBI online, dengan hasil sebagai berikut:

1. tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dan sebagainya)

2. tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman)

Ternyata penggunaan kata 'bodoh' tidak terbatas sampai di situ saja. Kata 'bodoh' sangat relatif, dan kebodohan adalah hal yang sulit untuk dinilai secara objektif. Terutama karena menurut pengamatan saya, sebagian besar orang yang menggunakan kata 'bodoh' dengan nada kesal atau untuk mengejek adalah orang yang, antara lain:

1. Melampiaskan emosi karena habis kesabarannya,

2. Tidak puas dengan performa sesorang/sesuatu, atau

3. Merasa dirinya pintar.

Apa ada yang mau menambahkan? Atau ada yang tidak setuju?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline