Lihat ke Halaman Asli

Renungan Ku

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lah Zya, hidup tidak sesempurna seperti yang kau bayangkan. Tidak seindah yang kau rencanakan. Selalu ada yang meleset dari perkiraan mu

“Aku tahu”

Lalu kenapa kau harus bersedih? Menyesal? Sudah lah jangan terisak seperti ini. Kau adalah wanita yang kuat Zya
Meskipun banyak yang datang lalu pergi di hidup mu. Kau tetap harus menjadi diri mu.

“Aku tahu, aku tahu itu”

Lalu kenapa kau iri dengan mereka?
Bukan kah kau juga mendapat kan apa yang ingin kau dapat kan, meskipun tidak semua nya.
Semua ada porsinya. Tidak kah kau bersyukur?

“Tentu saja aku bersyukur, hanya saja ada yang tetap mengganjal di hati. Sesuatu tentang waktu, yang tidak mereka rasa kan”

Oh.. masa lalu kah? Bukan kah kau orang yang pintar.
Yang selalu belajar dari banyak hal.
Kamu tahu waktu terus berlalu, harusnya kau dapat mengambil pelajaran dari kejadian yang ada.

“Lalu bagaimana dengan kesalahan ku? Aku tak mungkin menyalahkan mereka”

Hanya Tuhan yang tahu porsi kesalahan mu. Kau tidak bisa menghakimi diri mu sendiri.
Seandainya kau bersalah, lihat lah pencipta Mu.
Bukan kah Dia Maha Pemaaf?
Bagai mana bisa kita mengharap kan maaf-Nya jika kau tidak memaaf kan diri mu sendiri

“Mungkinkah itu? Hanya kata maaf?”

Tidak kah kau ingat hal apa yang diajarkan orang tua mu sejak kecil, hal sama yang diajarkan oleh orang tua mereka kepada mereka. Maaf. Mereka selalu memaafkan dan berminta maaf. Tenanglah, itu bukan hal yang memalukan. Lalu kau juga bisa melakukan apa yang mereka lakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline