Belitung- Festival Tanjung Kelayang telah dimulai, Festival ini diselenggarakan di Pusat Pantai Tanjung kelayang, ketika memasuki gerbang di area festival, kita akan disambut dengan beberapa stand Desa yang ada di Belitung, di setiap stand menampilkan hasil alam dan kerajinan tangan khas Desa masing-masing, ada beberapa yang dijual namun ada beberapa yang hanya untuk diperkenalkan saja, tidak hanya produk hasil sumber daya alam dan kerajinan tangan, namun disetiap stand juga menyediakan spot poto instagramable.
Masuk kedalam lagi area Festival, kita akan disambut dengan sebuah panggung megah yang di latar belakangi dengan view pantai Tanjung Kelayang, di sayap kiri ataupun sayap kanan panggung sudah ramai dijejali oleh penonton yang berasal tidak hanya dari masyarakat lokak, namun juga terdapat beberapa turis mancanegara, ataupun wisatawan domestik yang menyempatkan diri untuk ikut juga menyaksikan puncak acara Festival Tanjung Kelayang ini.
Festival Tanjung Kelayang ini sudah diselenggarakan untuk kedua kalinya, tujuan dari festival ini sendiri selaian memperkenalkan budaya khas Belitung juga untuk meningkatkan minat wisatawan baik domestik, ataupun mancanegara, apalagi Kementrian Pariwisata sudah menetapkan Tanjung Kelayang sebagai wilayah kawasan ekonomi khusus (KEK), dan penetapan Tanjung Kelayang sebagai salah satu Bali Baru, sangat diperlukan berbagai event yang bakal menarik kunjungan wisatawan ke Belitung khususnya Tanjung Kelayang ini.
Festival ini sudah berlangsung sejak tanggal 15 November 2018 dengan acara puncaknya, Minggu 19 November 2018. Selama lima hari tersebut sudah banyak pertunjukan budaya dan sport tourism yang dipentaskan, mulai dari tari-tari kebudayaan, parade budaya, acara bersih pantai, lomba lukis dan sederet acara lainnya.
Yang menarik di Festival ini, juga diadakan fashion show batik khas Belitung, mungkin belum banyak orang yang tahu, kalau Belitung punya motif Batik khas Belitung, misalkan seperti batik motif ketakong, motif keremunting, motif daun simpor, motif tudung saji dan terakhir motif alat musik gambus, selain batik yang juga dipamerkan dalam acara festival ini adalah batik kain cual, Batik kain cual adalah kain khas Belitung yang sudah ada sejak tahun 1914, pada masa itu hanya orang bangsawan yang dapat memiliki kain tersebut, namun seiring berjalannya waktu kain cual ini sudah banyak dijual di pasaran bebas dengan motif yang beragam.
Untuk Tahun ini Festival Tanjung kelayang tidak hanya menampilkan pertunjukan budaya dan sport tourism. Namun festival ini juga di sulap menjadi pesta rakyat karena di festival ini juga diadakan festival dangdut yang akan di hibur oleh artis lokal Belitung seperti Bobby bollywood dan astri krakatau, kemudian malam pucaknya akan didatangkan artis ibu kota yaitu Irma Dharmawangsa.
Festival ini akan ditutup malam ini oleh staf ahli menteri bidang multikultural yaitu ibu Esthy Reko Astuti, dimalam penutupan ini juga digelar fashion show fantasi yang menampilkan kreasi-kreasi pakaian adat yang dimodernisasi secara unik oleh desainer Ata Kaboh, setelah acara fashion show selesai dilanjutkan dengan tarian sambutan, tidak ada hanya tarian asal Belitung saja yang dipentaskan di penutupan ini, namun juga ada tarian dari Provinsi Jambi.
Di acara penutupan Festival ini juga ditampilkan atraksi lampion, hiburan Festival dangdut, di mana ketika Irma Dharmawangsa mulai berdendang di atas pagung, penonton semarak ikut bergoyang, termasuk Staf ahli Menteri Bidang Multikultural Ibu Eshty Reko Astuti dan Bupati Belitung serta jajaran-nya.
Terakhir malam puncak Festival Tanjung Kelayang ditutup dengan Tarian klosal tentang tradisi melaut daerah Belitung, kemudian atraksi kembang api dengan diiringi menyanyikan hymne lagu pariwisata Belitung ciptaan asli Putra Belitung, dan dilanjutkan dengan theme song Pesona Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H