Lihat ke Halaman Asli

Karena Harapan, Sakit Itu Ada

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara kita, Pancasila merupakan bentuk harapan rakyat yang tersurat. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, di batin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Rakyat indonesiapun membangun harapan yang begitu besar terhadap janji-janji pemerintah pada masa kampanye dahulu. Namun, mengingat selalu kisruhnya kancah perpolitikan bangsa kita, tentu membuat perasaan miris. Miris terhadap perilaku pemimpin, terhadap birokrasi pemerintahan, dan terhadap masalah-masalah negara yang tak kunjung usai.
Ketika harapan itu tak bisa diwujudkan, muncullah perasaan sakit, marah, dan kecewa. Membangun harapan memang sifat alami manusia. Namun, apabila kita terlalu banyak berharap kepada pemerintah, dan tidak bisa terwujud, hanya menimbulkan perasaan sakit kan? Evaluasi harapan-harapan kita. Jangan salah berharap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline