Write what was in your head lupakan segala macam kaedah yang ada selama ini karena kaedah itu justru akan membelenggu kita, begitulah pelajaran yang bisa diambil dari pelajaran citizen journalism kali ini.
Sebenarnya saya sudah lama berkenalan lewat blog, mungkin 2 atau 3 tahunan yang lalu lewat blogspot. tapi keterbatasan blogspot adalah kita tidak bisa "narsis" atau dalam arti tulisan kita hanya dibaca oleh orang-orang tertentu saja yang merupakan teman dekat kita atau siapapun yang kenal dengan kita. tulisan saya di tomiwiranto.blogspot.com memang cenderung tidak terarah dan hanya memperhatikan mood saja. jadi ada 2 masalah disini, keterbatasan pembaca dan difergensi tulisan.
KOMPASIANA...
Yah, salah satu wujud citizen journalism di negeri ini memang salah satu "jalan keluar" bagi siapa saja yang ingin eksis dan dalam kaedah tertentu. Misal eksis dalam bidang politik, hiburan, olahraga atau bidang-bidang lainnya, meski tidak tertutup kemungkinan bagi kita untuk tetap menulis apapun yang kita mau.
Sabtu, tanggal 19 Februari 2011 ini saya sangat beruntung bisa berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh kompasiana dan Simpati. Bertempat di hotel Jayakarta, Palembang saya bisa tau lebih banyak lagi mengenai citizen jornalism. paling tidak saya baru tahu bahwa narsis adalah bagian dari citizen jornalism (CJ) :). Yah narisme adalah level terbawah dari CJ baru setelah itu disusul oleh aktualisasi diri, promosi sampai pada ke tahap personal. Menarik juga mengetahui bahwa menulis dapat merubah dunia.
Menulislah sesuai dengan passion dan jadilah lebih spesifik. setidaknya adalah 2 hal yang saya tangkap dalam acara pelatihan ini. Setidaknya lebih banyak berlatih dan mendisiplinkan diri untuk paling tidak menulis satu artikel per hari adalah salah satu resolusi yang ingin saya terapkan nantinya setelah selesai dari pelatihan ini...practise makes perfect, maka teruslah menulis untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dari tulisan yang kita miliki.
Terima Kasih Kompasiana dan Terima Kasih Telkomsel...
