Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Dalam Kegelapan

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memandang dari kejauhan yang sangat jauh
Terdiam dalam belengu keeterpurukan yang teramat rapuh
Dalam kegelapan gelap gulita aku sendri bertahan
Bertahan untuk mendapatkan sayangmu ,kasihmu,dan cintamu
Kamu dan hanya kamu..
Aku memandang dari kejauhan yang sangat jauh
Hati bergetir ketakutan dalam kegelapan
Aku sendiri, tanpa cahya yang menyinari
Terpuruk dalam kesedihan yang teramat dalam
Kesedihan yang tak kunjung usai dengan akhir yang indah
Semua ini belum berakhir! Belum berakhir!
Wahai kasihku , tataplah mataku yang berlinang air mata
Air mata yang mengalir jatuh membasahi pipi..
Taukah kau mengapa air mata ini terjatuh?
Wahai cintaku, genggamlah tanganku yang bergetar menggigil dalam kegelapan ketakutan
Taukah kau mengapa itu terjadi?
Wahai kasihku, peluklah tubuh ini yang lelah dalam keterpurukan
Menahan sakit dalam kesendirian,kegelapan dan ketakutan,
Bawalah secercah cahaya padaku dalam kegelapan ini
Agar semua tau bahwa dalam kegelapan itu ada aku yang teramat ketakutan
Dan semua mata tertuju pada cahaya dalam kegelapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline