Lihat ke Halaman Asli

Sedikit Cerita Tentang Saya & Teman

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamatan jam 1 pagi di KCM saat perubahan tampilan KOMPAS.com 2010

Cecunguk. Itu gambaran diri saya ketika bergabung dalam keluarga besar KOMPAS.com (KCM). Skill seadanya, tampang pun jg secukupnya. Haha! Berawal dari mencari cara melepaskan penat, lahirlah tulisan ini. Penat karena pikiran tertindih gambaran momen-momen yang luar biasa berkesan selama bergabung dikeluarga besar KCM, yang mungkin akan saya rindukan atau harus saya lupakan. Pun karena bukan hal mudah bagi saya pribadi untuk memutuskan mengundurkan diri dari "keluarga kedua" ini. [caption id="" align="alignleft" width="276" caption="Di KCM bisa begini! Hehe.."][/caption] Saya bergabung 1 Desember 2008. Masih teringat jelas ketika itu saya memakai pakaian ala kantoran: kemeja lengan pendek warna merah marun, celana bahan hitam & sepatu kulit. Kostum yang hampir bertolak belakang dengan mayoritas rekan yang umumnya memakai kostum casual: t-shirt/polo-shirt, jeans, sepatu kets. Ada satu kultur disini yang menarik: tidak ada yang memanggil Pak atau Ibu kepada yang lebih senior (kecuali untuk bos besar KOMPAS, Jakob Oetama, baru pada manggilnya pake Pak.. hehe..). Sebagai pengganti, digunakan Mas atau Mbak (atau sejenis), sehingga membuat kesan suasana santai, terbuka, muda disetiap lini. Sebelum di KCM, saya bekerja sebagai IT (programmer) di perusahaan media juga. Walau ilmu saya jauh meningkat di KCM, tapi tetap saja saya masih mengklaim sebagai cecunguk sampai sekarang :) Berbekal jobdesk utama sebagai programmer yang mengurusi KOMPAS.com, saya sangat beruntung bisa mencicipi traffic pengunjung yang luar biasa tinggi, yang belum pernah saya cicip seumur hidup. Berhubung passion saya memang dalam dunia web programming, saya berani mengatakan dengan sangat berlebihan kalau KCM adalah salah satu surga bagi praktisi web. Kira-kira ibarat melepas ibu-ibu yang doyan belanja pakaian ke Tanah Abang, tempat yang tepat. Hahaha! [caption id="" align="alignright" width="290" caption="Sertijab Kompasiana. Angga (kiri), jagoan baru Kompasiana."][/caption] Setelah membuat & maintenance beragam rupa aplikasi, sekitar Oktober 2010 saya diberi kesempatan untuk membantu perintis aplikasi Kompasiana, Iskandar Soesman (Kandar). Saat itu ada permintaan untuk merubah penampakan Kompasiana menjadi seperti sekarang. Kalau sebelumnya Kandar total terjun sendirian ke backend & frontend programming, sekarang saya hadir untuk membantu bagian frontend. Sampai akhirnya pertengahan Maret lalu, Kandar hijrah meninggalkan 'anak'nya. Pengasuhan sang 'anak' akhirnya diserahkan secara penuh kepada saya. Namun tak sampai 2 bulan, si 'anak' kembali harus berpindah pengasuhan kepada Airlangga Tirta Wardana (Angga). Jadi, mari sama-sama kita doakan supaya Angga bisa menelurkan inovasi yang dahsyat untuk Kompasiana. [caption id="" align="alignleft" width="298" caption="Selamatan jam 1 pagi di KCM saat sukses merubahan tampilan KOMPAS.com 2010"][/caption] Lewat sudah masa-masa begadang dikejar deadline mepet, komplain rekan redaksi/sales karena server lambat/mati, respon yang kurang baik dari publik perihal perubahan tampilan (baik KOMPAS.com  atau Kompasiana, padahal hasil begadang 2-3 malem.. huhu.. :P), kegembiraan rebutan main X-Box di kantor, kerusuhan tanding main game komputer antar divisi, hebohnya rebutan pizza/martabak kiriman rekan kerja yang ulangtahun, nonton gratis artis/musisi lokal akustikan di ruang redaksi tiap kamis sore, sampai sindir-sindiran kalau klub sepakbola idola kalah. KCM memang punya keunikan yang asik bagi saya pribadi, baik kultur perusahaan maupun pribadi individunya. Yang pasti tidak akan ada yang menyamai, karena masing-masing tempat punya ceritanya sendiri. Ucapan terima kasih untuk bantuan seluruh teman-teman KCM selama ini, terutama Boy sang idola divisi IT yang selalu ber-sweater. Tanpa ilmu + rentetan begadang + kerendahan hatinya, situs-situs KCM pastinya tidak akan bisa diakses senikmat ini. Cukuplah cerita singkat ini, seperti singkatnya keberadaan saya selama 2 tahun 5 bulan di KCM. Semoga nantinya semakin banyak tulisan yang akan muncul dari akun ini, yang sejak dulu sengaja dibuat sebatas untuk kebutuhan trial/error proses development Kompasiana (termasuk artikel pertama saya, Gombal, hehe..). Saat ini saya  siap untuk bertapa lagi di gunung bersama Yoko si Pendekar Rajawali & bibi Lung. Jakarta, 1 Mei 2011, Pengangguran 1 hari aja [caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Boy dengan meja & peralatan kerjanya yang dibungkus koran, dikerjai saat ulang tahun."][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Sebagian muda-mudi KCM yang doyan jalan-jalan.."][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Selain jalan, kita doyan makan juga :P"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Gelap-gelapan sambil karaoke."][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="604" caption="Outing, acara yang paling dinanti."][/caption] [caption id="" align="alignleft" width="280" caption="Ini kerumunan yang nonton musisi akustik-an tiap kamis sore.."][/caption] [caption id="" align="alignright" width="280" caption="Shaggy Dog,  salah satu yang ditonton rame-rame itu."][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline