Lihat ke Halaman Asli

Id.Djoen

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Tradisi Sahur Bersama Sekeluarga

Diperbarui: 1 Mei 2021   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu Sederhana-Dokpri

Bukber atau buka bersama adalah hal yang lumrah dan banyak dikerjakan oleh banyak orang, akan tetapi untuk acara Sahber atau Sahur Bersama jarang kita jumpai kecuali di pondok-pondok pesantren yang melakukan hal demikian bagi para santrinya. Padahal dengan sahur bersama ini ada moment untuk memotivasi bagi para pesertanya agar istiqomah dalam menjalankan ibadah puasa dalam satu bulan di bulan Ramadan ini, sehingga tak ada bolong-bolong dalam ibadah puasa tanpa alasan syar'i meninggalkan ibadah puasa.

Karena tidak memungkinkan melakukan sahur bersama sebagaimana buka bersama maka bisa dilakukan sahur bersama seluruh anggota keluarga. Walau bangun malam dini hari jalang subuh untuk makan, namun itu suatu hal yang kadang sulit dilakukan untuk beberapa orang, sehingga dalam satu keluarga waktu sahurnya berbeda-beda dari ayah ibu, dan anak-anaknya kadang juga ada anggota keluarga yang malas makan sahur.

Ketidakbiasaan bangun malam lalu makan ini yang ada dibulan Ramadan perlu adanya solusi agar menjadi terbiasa yaitu dengan sahur bersama sekeluarga. Tradisi ini sudah berjalan dikeluargaku semenjak kakek nenekku. Anggota keluarga dari yang dewasa yang akhir baliq yang wajib untuk jalankan ibadah puasa hingga anak-anak yang belum baliq yang tidak wajib puasa, dibangunkan semua, duduk dimeja menu yang sama dan makan sahur bersama.

Ada motivasi dan pembelajaran dalam tradisi sahur bersama ini, bagi-bagi anak-anak anggota keluarga yang belum baliq akan mengerti apa itu sahur dan terbiasa bangun malam untuk ikut sahur walau tidak berpuasa. Bagi anggota keluarga yang sudah dewasa akhir baliq yang wajib berpuasa akan termotivasi saat sahur bersama, selain merasakan menu yang sama, makan bersama penuh keceriaan termotivasi bahwa yang sahur tidak dia sendirian yang menggambarkan semua anggota keluarga menjalankan ibadah puasa bulan ramadan.

Akan berbeda jika setiap anggota keluarga melakukan sahur sendiri-sendiri, anak-anak sahur diwarung sate, ibunya sahur dirumah, ayahnya sahur diwarteg misalnya, tak ada kebersamaan dan motivasi penyemangat menjalankan ibadah puasa juga tidak didapatkan.

Itulah manfaatnya sahur bersama walau dalam lingkup kecil keluarga lebih banyak hikmah diambil dibandingkan acara buka bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline