Lihat ke Halaman Asli

Id.Djoen

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Luapkan Marah dengan Baca Tulis

Diperbarui: 26 Mei 2019   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marah adalah bentuk luapan nafsu dari godaan syaiton yang ada dalam diri manusia, karena syaiton terbuat dari unsur api, jika marah maka segera berwudlu. Disisi lain ada kisah awal mula melontor zumroh (jamarah) yang diambil dari kisah nabi Ibrahim as melempari syaiton yang menggodanya dengan batu. Luapan amarah era sekarang banyak dimplementasikan dengan membuat ruangan khusus untu berteriak hingga melempar piring.

Dibulan ramadan tentulah sangat dianjurkan mencegah amarah terlebih tujuan puasa adalah untuk menjaga hati dari nafsu marah.

Bagaimana mencegah marah ?

Ada kutipan hadits Rasulullah saw yang layak untuk dicerna, berikut bunyi hadits tersebut :

"Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah." (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dalam sabda Rasulullah tersebut disebutkan jika marah berdiri maka duduklah hingga reda dan jika belum reda marahnya maka berbaringlah. Pada tahap meredakan marah dengan duduk bukan berarti duduk bengong melamun dan membayangkan hal-hal negatif.

Untuk itu perlu inisiatif agar duduk tersebut memang benr mampu meredakan marah, yaitu dengan cara duduk sambil membaca dan duduk sambil menulis.

Duduk membaca buku-buku yang bermanfaat secara otomatis mengalihkan penyebab marah kehal lain yang bernilai positip. Terlebih dibulan ramadan ini yang dianjurkan untuk banyak-banyak membaca kitab suci atau biasa disebut Tadarrus, maka duduk sambil membaca kitab suci tersebut akan mengendalikan marah sebab dengan ayat-ayat suci akan mengingatkan kita kepada Sang Illahi.

Duduk sambil menulis baik di buku diary atau diera sekarang bisa memanfaatkan luapan amarah melalui tulisan artikel di kompasiana misalnya. Luapan-luapan marah melalui tulisan akan meredakan marah sebab telah terlampiaskan berbentuk tulisan yang tanpa merugikan diri kita dan orang lain.

Jadi sebenarnya mudah untuk meredakan marah diera sekarang ini yaitu dengan duduk sambil membaca dan duduk sambil menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline