Saat masuk Sekolah Dasar diberbagai daerah, pasti tak asing lagi dengan buku pelajaran membaca bahasa Indonesia “Ini Budi” yang dibuat dan dikarang oleh Siti Rahmani Rauf yang telah menghadap Illahi pada bulan Mei yang lalu. Adapun buku peraga belajar membaca tersebut salah satu isinya sebagai berikut :
Ini Budi, Ini Ibu budi, Ini Bapak Budi, Wati Kakak Budi..
Entah mengapa memakai tokoh Budi sebagai bahan ajarnya bukan pakai Paijo, Painem dan lain-lain, mungkin dari segi konsonan dan vokal “Budi” lebih familier dan mudah dihafal oleh anak-anak SD, sebuah penemuan yang bahan ajar yang tidak bisa dianggap sepele dari seorang wanita yang berjuang demi kecerdasan anak bangsa.
Dari kutipan kalimat ini Budi diatas ada sebuah tata urutan yang kalau jernih merupakan bentuk ungkapan betapa dekat dan mulianya seorang ibu pada anaknya, baik dalam menjaga, merawat dan mendidik anaknya. Pada halaman lain pelajaran membaca ini Budi akan ditemui kalimat seperti ini,
Ini Pak Guru, Ini Bu Guru
Bagi para murid yang berada disekolah pasti mengenal nama-nama satu persatu Bu Guru dan Bapak Guru. Akan tetapi bagi pihak Guru disekolah tidak mengetahui siapa Ibu Budi dan Siapa Bapak Budi ?
Program Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah yang dicanangkan menteri pendidikan nasional patut diparesiasi sebagai bentuk sinergi antara seoklah dan orangtua dalam proses pendidikan anaknya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengimbau seluruh orang tua untuk mengantarkan anak di hari pertama sekolah. Kenapa hal itu penting? Karena, di hari pertama sekolah, merupakan awal perjalanan panjang anak-anak di rumah keduanya.[sumber kutiban]
Kalau beberapa waktu lalu ada pemimpin daerah yang sempat menolak PNS antar anaknya, adapula yang ijinkan cuti, ada juga yang bilang tidak perlu cuti karena masuk sekolah lebih pagi daripada masuk kerja para PNS.
Ada satu persoalan yang tidak diperhitungkan dalam gerakan ini yaitu :
Ibu Budi dan Bapak Budi antar Budi kesekolah, siapa yang antar Wati kakak Budi ?