Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Sanitasi Air pada Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 10 Juni 2024   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan lingkungan merupakan suatu keadaan lingkungan yang dapat membantu terjadinya keseimbangan lingkungan yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan sejahtera (Pitriani & Kiki Sanjaya, 2020). Salah satu dari berbagai faktor yang mempengaruhi tercapainya kualitas hidup manusia agar sehat serta sejahtera tersebut yaitu sanitasi air yang ada dilingkungan tempat tinggal atau daerah masyarakat tersebut tinggal. Menurut (BSN, 2020) sanitasi air adalah upaya untuk memastikan keamanan dan kebersihan lingkungan air di masyarakat, terkhusus sumber air yang digunakan minum, mandi dan mencuci. Air yang aman serta mudah didapat sangat penting bagi kesehatan masyarakat, baik digunakan untuk minum, keperluan rumah tangga, produksi makanan, atau tujuan rekreasi. Peningkatan pasokan air dan sanitasi, serta pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan. (WHO, 2023) berkerja sama dengan UNICEF terkait pengelolaan sanitasi air menyerukan akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau. Target tersebut dilacak dengan indikator layanan air minum yang dikelola secara aman, air minum dari sumber air yang lebih baik yang di lokasi, tersedia saat dibutuhkan, dan bebas dari kontaminasi tinja dan bahan kimia.

(WHO, 2023) mengatakan air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk merupakan suatu faktor terjadinya penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, dan polio. Layanan air dan sanitasi yang tidak ada, tidak memadai, atau dikelola secara tidak tepat membuat individu terpapar pada risiko kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah. Hal ini terutama terjadi di fasilitas layanan kesehatan dimana pasien dan staf ditempatkan pada risiko tambahan infeksi dan penyakit ketika layanan air, sanitasi dan kebersihan tidak tersedia. Pengelolaan air limbah perkotaan, industri dan pertanian yang tidak memadai menyebabkan air minum ratusan juta orang terkontaminasi atau tercemar secara kimia. Bahkan sanitasi dan kebersihan masih menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian anak dan kekurangan gizi yaitu stunting dan anemia serta menjadi hambatan terhadap kualitas pendidikan bagi anak perempuan serta laki-laki. Perbedaan akses terhadap air bersih dan sanitasi menunjukkan masih adanya kesenjangan, dimana wilayah pedesaan, daerah kumuh perkotaan dan kelompok masyarakat termiskin masih tertinggal jauh, sehingga UNICEF melalui program WASH (Water sanitation and hygiene) UNICEF mencoba meningkatkan fokus pada ketahanan iklim untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki sumber daya dan keterampilan untuk memperkuat kapasitas pemerintah dan mitra dalam merancang dan menerapkan teknologi rendah karbon dan ketahanan iklim yang tepat. Dukungan berkelanjutan terhadap kebersihan dalam skala besar sangatlah penting, dengan memperkenalkan kebersihan tangan dan kebersihan menstruasi ke sekolah, komunitas, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan, terutama kelompok yang paling terpinggirkan dan cenderung rentan (UNICEF, 2021). Terkhusus di Indonesia terdapat salah satu program sanitasi air yaitu pembuatan tangki septik yang sesuai SNI, seperti harus kedap air, memiliki ventilasi, pipa keluar masuk serta dikuras secara berkala. Selain itu jarak antara tangki septik dan sumur air bersih harus minimal 10 meter untuk menghindari terjadinya kebocoran dan kontaminasi (BSN, 2020).

Sanitasi yang dikelola secara aman sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kesehatan, gizi dan produktivitas sangat penting bagi kesejahteraan manusia. sanitasi yang aman tidak hanya merupakan prasyarat bagi kesehatan, namun juga berkontribusi terhadap kehidupan, kehadiran di sekolah, dan derajat kesehatan yang baik serta membantu menciptakan masyarakat berketahanan yang hidup di lingkungan yang sehat.

 

REFRENSI

BSN. (2020). Sanitasi Air, Kebutuhan Vital yang Fatal jika Diabaikan. Badan Standardisasi Nasional. https://bsn.go.id/main/berita/detail/13157/sanitasi-air-kebutuhan-vital-yang-fatal-jika-diabaikan#:~:text=Sederhananya%2C sanitasi air adalah upaya,untuk minum%2C mandi dan mencuci.

Pitriani, S. K. M. M. K., & Kiki Sanjaya, S. K. M. M. K. L. (2020). Dasar kesehatan lingkungan. Nas Media Pustaka. https://books.google.co.id/books?id=SCoLEAAAQBAJ

UNICEF. (2021). Water, sanitation and hygiene. Unicef East Asia and Pacific.

WHO. (2023). Drinking-water. World Health Organisation. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline