Partai Bulan Bintang Nasib mu kini...
Hilang entah ke mana...
Masih adakah, atau sudah tenggelam?
Penggalan syair di atas, merupakan ungkapan perasaan penulis terhadap PBB yang diketuai Yusril Ihza Mahendra.
Sebab,
Keputusan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membantu kubu Moeldoko untuk melawan kubu Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sorotan publik.
Penulis melihat, apapun itu peran Yusril terlepas sebagai lawyer maupun kuasa hukum, posisinya di Partai Bulan Bintang (PBB) akan memunculkan conflict of interest.
Publik tentu menilai, ikut campurnya Yusril membantu Moeldoko membegal Partai Demokrat, memperburuk elektabilitas PBB dan Ketua Umumnya sendiri.
Buktinya, Yusril yang beberapa kali ikut dalam kontestasi pemilu beberapa waktu lalu menjadi bukti. Kredibilitas Yusril hanya sebatas lawyer. Bukanlah politikus.
Kini, mencoba bermanufer membela pembegal politik dari lingkaran istana. Membuktikan eksistensi PBB begitu anjlok beberapa hari belakangan ini.