Indonesia menyimpan banyak berbagai macam kuliner yang memiliki keunikan dari bentuk dan rasa makanannya. Sate ayam, soto babat, rujak cingur mungkin sudah tidak terdengar asing di telinga kita. Tapi gimana dengan tikus bakar makanan khas Manado? Bagi orang manado makanan ini sudah menjadi hal yang biasa dan mereka tidak merasa jijik lagi untuk menjadikan tikus bakar sarapan pagi orang manado.
Jika Anda mengunjungi beberapa pasar tradisional Tomohon di Manado, Anda akan menemukan tikus panggang dengan mudah. Tapi tikus yang dikonsumsi masyarakat Manado bukanlah tikus sembarangan. Tikus yang biasa disantap adalah jenis tikus hutan berekor putih.
Warga Manado hanya mau membeli tikus yang ekornya masih utuh dan warnanya putih. Agar pembeli percaya bahwa tikus itu bukanlah tikus rumahan atau tikus got. Sebab tikus ini hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan.
Sebelum dijual biasanya penjual membuang dahulu isi perutnya dan di bersihkan lalu di tancapkan seperti sate–sate pada normalnya. Lalu di bakar makanya warna tikusnya berubah menjadi ke hitam–hitaman. Biasanya tikus bakar ini di sajikan dengan bumbu kuah santan yang kental.
Makanan khas Manado satu ini memang harus diberi perhatian khusus dan lebih disorot media karena memang cukup tidak dikenal masyarakat dan terdengar tabu. Paling-paling yang tahu bahwa ada jenis tikus yang ternyata bisa dimakan hanya masyarakat asli Manado, sedangkan orang lain belum tentu tahu. Selain itu agar menarik minat wiatawan dalam maupun luar negeri seperti misalnya wisatawan di Thailand yang memang pergi ke sana untuk beruburu makanan ekstrim.
Gimana kalian tertarik gak buat cobain tikus bakar ini? siapa tau setelah kalian cobain daging tikus, kalian bakalan ketagihan dan jadi makanan favorite kalian hehehe. Kurang lebih harga satu tusuk sate tikus bakar ini kisaran 20 ribu, dengan harga 20 ribu saja kita bisa dapat sate tikus dengan ukuran besar, kira–kira porsinya bisa untuk 2 oranglah. Yuk kita wisata kuliner di Manado!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H