Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha, kreatif, inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Kita tidak harus bergantung pada orang lain. Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan berwirausaha. Dengan kita berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
Bisnis kuliner merupakan bisnis yang tak pernah sepi pelanggan sebab sangat dibutuhkan semua orang tanpa terkecuali. Salah satu bisnis kuliner di indonesia adalah usaha bakso, dimana makanan ini sangat digemari oleh semua kalangan baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Selama anda mampu berinovasi, maka bakso yang tadinya makanan biasa, bisa disulap menjadi bisnis dengan keuntungan berlipat ganda. Menjual bakso tak sekedar menjadi bisnis yang baik dijalankan di kota-kota besar saja, tapi juga menjadi bisnis yang sangat menjanjikan di seluruh pelosok tanah air.
Seperti salah satu Narasumber saya sebut saja H. Nas (H. Nasrudin) dia berumur 45 tahun, dia adalah kepala keluarga dan alhamdulillah memiliki 3 orang anak, dimana anak pertamanya adalah Rojul yang juga seorang mahasiswa UNU NTB. Kepopuleran bakso di semua kalangan tentu saja jadi alasan utama mengapa usaha bakso dianggap sangat cocok dijadikan ladang penghasilan pundi-pundi rupiah. Karena selain murah, usaha ini juga sangat mudah untuk dilakukan, karena bisnis ini juga termasuk dalam katagori bisnis rumahan.
Mamiq adalah panggilan akrab semua konsumennya Ia salah satu wirausaha dalam bidang kuliner khususnya bakso yang cukup sukses di wilayah tempat tinggalnya disekitar daerah pejarakan ( ampenan ) H. Nas memulai usaha bakso sekitar 25 tahun lalu, bermodal dari gerobak kecil yang sederhana, ia memulai kerja kerasnya sampai memiliki tempat sendiri yang bernama BAKSO LESTARI.
H. Nas membuat baksonya dengan tangannya sendiri, di tambah dengan bumbu racikannya dan sampe sekarang masih menggunakan tangan, bakso H. Nas laris dan diminati warga setempat . Dulu H.Nas hanya menjual bakso dengan cara keliling, alhamdulillah sekarang memiliki tempat sendiri dan alhamdulillah H. Nas sudah memiliki dua karyawan. Modal awal ketika pertama kali membuka usaha bakso, H. Nas hanya bermodalkan Rp 700.000,00 dan sekarang mencapai Rp 2.400.000,00. Keuntungannya mencapai kira-kira Rp 600.000,00.
Untuk pemasaran produknya kini sudah tersedia di market place seperti grab dan gojek. Dimana untuk memudahkan para coustemer (pembeli) dan tidak perlu datang kelokasi penjualannya. Untuk harga di market placenya sendiri dimulai dari harga Rp. 10.000,00 dengan berbagai macam varian bakso, dimulai dari bakso ayam, bakso daging, hingga bakso urat. Bakso H. Nas sendiri memiliki reting 4.5 di dalam market place tersebut. Jadi tidak perlu ragu untuk rasanya jika ingin memesan di Bakso H. Nas.
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi kemudahan. Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi H. Nas yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil sampai menjadi warung yang cukup besar. Berusahalah dengan istiqomah dan jujur karena hasil tidak akan membohongi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H