Dulu waktu penulis masih kecil rasanya begitu senang ketika dibelikan terompet oleh ortu. Tahun baru rasanya jadi semarak dengan bebunyian terompet. Sayangnya belakangan ini nasib penjual terompet makin seret. Mungkin karena bisa bikin nostalgia maka dibuatlah film serial tentang penjual terompet ini di Genflix, dengan judul "Terompet Tahun Baru".
Tapi rupanya serial berjudul "Terompet Tahun Baru" ini berbeda dengan yang penulis bayangkan. Latar belakang penjual terompetnya tidak banyak dibahas. Tentang bagaimana penjualan terompetnya juga tak disampaikan, apakah tetap laris atau turun drastis.
Film serial "Terompet Tahun Baru" ini lebih menyoroti hubungan anak dan ayah. Diceritakan di episode pertama ada pria lajang sukses yang mulai kelabakan tatkala ditanyai oleh kekasihnya kapan ia bakal melamarnya. Gilang (Andrew Andhika) nama si pria tersebut, ternyata ada alasan khusus tak segera melamar si pujaan hati. Ia punya janji kepada dirinya sendiri untuk menemukan ayah kandungnya terlebih dahulu. Ia tak peduli pacarnya ngambek karena merasa dinomorduakan. Seorang pria sejati harus memenuhi janjinya, kayaknya itu prinsipnya.
Ketika mengunjungi rumah masa kecilnya, sebuah panti asuhan. Gilang bertemu ibu pengasuhnya. Si ibu masih hafal wajahnya meski lama tak ditengok. Seperti tahu maksud kedatangan Gilang, ia memberikannya sebuah foto yang diduga ibu dan ayah kandungnya dan dokumen penting lainnya.
Pusing dengan informasi baru dan bingung bagaimana cara menemukan ayahnya, mobilnya tak sengaja menyerempet gerobak yang didorong penjual terompet (Wawan Wanisar). Apakah bapak tua penjual terompet itu bisa membantunya menyelesaikan masalah?
Cerita Menarik Tapi Kurang Digali dengan Baik
Lihat judulnya dan gambar posternya, penulis langsung tertarik. Kayaknya bakal bikin sedih nih, minimal bisa bikin mata berkaca-kaca lah.
Nggak juga. Sedihnya sedikit. Memang bikin haru, tapi tidak sampai bikin mata berkaca-kaca. Kupikir ceritanya bakal fokus ke bapak penjual terompet. Kan kasihan akhir-akhir ini penjual terompet makin sepi pembeli. Apalagi malam tahun baru 2021 yang masuk pandemi, kayaknya makin sepi saja. Kasihan juga melihat nasib penjual terompet.
Tokoh Gilang masih ditampilkan khas sinetron. Ganteng dan kaya-raya. Rumahnya gedong dan mobilnya mewah. Entah apa pekerjaannya.
Pacarnya, Sarah, juga sama latarnya. Cantik dan terpandang. Mobilnya juga keren dan entah dari mana sumber duitnya, karena tak nampak bekerja. Kayaknya masalah yang dialami Sarah hanya kapan ia dilamar kekasihnya.
Ada beberapa serba kebetulan yang kesannya sengaja dibuat agar mempermudah penyelesaian cerita. Adegan dan konfliknya juga mudah ditemui di sinetron. Duh efek dulu teve di rumah dikuasai ortu sehingga mau tak mau terpapar oleh sinetron. Jadinya hafal gaya-gaya sinetron Indonesia wkwkwkwk.
Andai kisah penjual terompet itu lebih digali. Andai fokus ceritanya lebih ke penjual terompet, sepertinya bakal lebih baik dan menarik.