Lihat ke Halaman Asli

Rupa-Rupa Itu Ternyata Pura-Pura

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari berbagai rupa yang engkau perlihatkan pada sejuta mata

ternyata semuanya adalah pura-pura.

Tak mudah orang bedakan antara rupamu dengan pura-puramu

Sebab rupa yang selama ini lara menjadi gembira

ketika terhipnotis oleh pura-puramu yang berupa-rupa.

Bahkan elang yang seringkali menentang

sempat terkesimak mendengar kata-katamu yang juga pura-pura.

Rupamu tak pernah lepas darin pura-puramu

Sehingga menjadikan rupamu indah

seindah purnama

harum seharum mawar

menarik semenarik bintang.

Namun hatimu jelek sejelek serigala

busuk sebusuk bangkai

dan menjijikkan melebihi kotoran babi

Di mataku, kau ini hanyalah bangkai

dan hatimu lebih busuk daripada bangkai

Dan kini,

semuanya sudah tahu bahwa kau sedang berpura-pura.

Rupa yang kau percantik selama ini hanyalah kepalsuan

sebab substansimu tak secantik rupamu

dan tabir penutup kebohonganmu itu

telah terbakar oleh api dendamku

hingga cacatmu terlihat oleh diriku

dan jagad raya ini.

Hai rupa…!

Sampai kapan kau akan terus berpura-pura

pada purnama yang telah menggenapkan malammu

pada api yang telah membakar habis topengmu

dan pada diriku yang menggenggam pita suaramu.

Padahal bamgkai yang kemarin engkau kubur

kini baunya menyeruak hingga belahana dunia

Apakah kau akan menguburnya lagi…?!

Ah, sudah aku bosan dengan pura-puramu yang berupa-rupa

Gapura, 03-06- 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline