Aura, Aura, Aura (Indonesia, Inggris, Latin), (Mandarin), (Yunani), sudah dimaknai sejak Era China dan Yunani Kuno sebagai riang gembira. Aura, mirip-mirip dengan Aurora.
Pada masa itu, orang-orang, terutama jauh dari Khatulistiwa, yang melihat keindahan warna-warni menari di langit, mereka sebut Cahaya Kutub, Cahaya Alam, Cahaya di Langit, mereka sebut sebagai Aurora.
Karena pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi di Langit ada hubungannya atau mempengaruhi manusia; maka pada manusia juga ada "cahaya yang menari-nari" di sekitar tubuh ataupun makhluk hidup lainnya. Itu yang disebut Aura.
Sehingga Aura dimaknai sebagai cahaya atau sinar yang terpancar dari makhluk hidup, terutama manusia, pada moment-moment tertentu. Bahkan, menurut berbagai penelitian, Aura merupakan akibat atau adanya medan energi yang mengelilingi makhluk hidup, terutama tubuh manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI