Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy Official

Digital Journalism (Reuters and Meta)

Hidup di Pinggir Rel Kereta Api Jakarta

Diperbarui: 18 Januari 2025   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kanal YouTube Opa Jappy Official 


Hidup di Pinggir Rel Kereta Api Jakarta, Dilema Urbanisasi

Kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, yang memilih tinggal di pinggir rel kereta api merupakan fenomena sosial yang kompleks dan multidimensi. Di satu sisi, ini mencerminkan tantangan urbanisasi yang pesat, di sisi lain, ini juga menunjukkan adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang cukup signifikan. 

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, permasalahan penduduk di pinggir rel kereta api masih menjadi tantangan yang kompleks. Perlu adanya pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, melibatkan berbagai pihak, untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas. 

Umumnya, berdasarkan sejumlah wawancara langsung, mereka yang tingga di di Pinggir Rel memiliki sejumalah alasan. Antara lain 

Lokasi yang strategis, dekat dengan pusat kota atau tempat kerja, sering menjadi daya tarik utama. 

Harga Sewa Murah. Masyarakat berpenghasilan rendah, biaya sewa yang terjangkau menjadi pertimbangan utama. 

Kurangnya Pilihan. Terbatasnya pilihan tempat tinggal yang terjangkau, terutama bagi pendatang baru, membuat mereka terpaksa memilih lokasi yang kurang ideal. 

Faktor Kebiasaan. Beberapa komunitas telah menetap di kawasan tersebut dalam waktu yang lama, sehingga terbentuk ikatan sosial yang kuat.

Dampak Negatif 

Namun, tinggal di pinggir rel kereta api juga membawa sejumlah dampak negatif. Misalnya,  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline