Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

"Bulan Pancasila"

Diperbarui: 1 Juni 2022   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kompas


Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Bulan Pancasila? "Apaan Tuh!?" Memang tidak  populer, belum ada, masih impian! Tak apalah, khan tak ada larang untuk bermimpi dan tidak mampu mengusir impian.

Negeri Tercinta Ini, "full dengan sebutan-sebutan baru," yang tak ada Negara lainnya. Katakanlah, anda dan saya mengenal Januari hingga Desember, seluruh dunia juga tahu, kenal, dan sebut serta gunakan di/dalam Kalender Resmi Kegiatan Publik.

Tapi, di Indonesia, masih ada banyak sebutan untuk bulan-bulan tertentu. Misalnya, Bulan Kemerdekaan, Bulan Ramadhan, Bulan Natalan, Bulan "Ibu-ibu,"  Bulan Kartini, Bulan Tua, Bulan Muda, dan seterusnya.

Coba Perhatikan

Ketika Bulan Ramadhan dan Bulan Natalan, banyak tempat di Negeri Tercinta ini penuh dengan ikon-ikon dan asesoris religius. Banyak orang tampak lebih rohani dan berlomba-lomba tunjukan diri senbagai seseorang yang melaksanakan puasa dan menyambut Idul Fitri; serta penuh suka cita menyambut Natal.

Ketika Bulan Kartini, sangat banyak perempuan, dari ABG hingga Oma-oma, pada banyak kesempatan, tampil dengan "busana Kartinian." Acara-acara sosial pun berhubungan perjuangan perempuan, kesetaraan jender, menyusui, memasak, jadi "mama berkualitas" untuk anak, serta "how to be isteri sempurna," dan lain sebagainya. Hal yang hampir sama, ketika saat Hari Ibu.

Ketika Bulan Kemerdekaan, seluruh penjuru Negeri penuh dengan pernak pernik Merah Putih, semangat teriakan Merdeka, lampion, tugu, dan lain-lain. Ya, Bulan Kemerdekaan, terutama pas lomba-lomba 17an, merupakan acara bersama yang tanpa sekat dari dan untuk semua.

Bagaimana dengan Bulan Pancasila?

Saya sementara membayangkan tentang 'Bulan Pancasila;' yang didalamnya adalah momen diskusi, pertemuan warga, seminar, pesta rakyat, dan lain sebagainya; yang didalam nuansa Sila-sila Pancasila menjadi ikon-ikon menyemarak suasana.

Sehingga dari sana, butir-butirnya sudah ada, diaplikasikan ke dalam bentuk-bentuk kegiatan, lomba, pamaran, seni, dan seterusnya.

Opa Jappy, Kompasiana, 1 Juni 2020

Ya. Bulan Pancasila, sebagai usulan dan gagasan; usulan dan gagasan dalam rangka terus menerus  "membumikan" Pancasila hinga pada semua hati nurani Orang Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline