Dari Jejak Digital
Ratusan Calon Pegawsi Negeri Sipil, dari/di berbagai daerah mengundurkan diri saat hendak ditetapkan sebagai PNS atau ASN (Aparat Sipil Negara).
Padahal, pemerintah telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mendanai proses seleksi hingga tahap akhir; termasuk biaya-biaya ujian, pelatihan, dan lain sebagainya.
Penyebab pengunduran tersebut, menurut yang terpublikasi ke publik, akibat melihat hak dan kewajiban sebagai ASN, termasuk besaran gaji yang akan diterima; mereka kaget dan kecewa.
Hal yang senada disampaikan oleh Kepala Biro Humas, dan Kerjasama Badan Kepegawaian Negara atau BKN. Bahwa, ada ratusan CPNS yang mengundurkan diri sehingga menimbulkan kerugian negara; mereka kaget melihat gaji dan tunjangan sebagai PNS; menilai gaji sebagai PNS yang ditawarkan terlalu kecil.
Tanjung Barat, Jakarta Selatan | Ratusan orang yang sudah berstatus Calon Pegawsi Negeri Sipil mengundurkan diri? Ya, itulah pertanyaan dari area publik. Info yang saya dapat, mereka yang undurkan diri tersebut dari jenjang pendidikan Diploma, S 1, S 2, dan S 3.
Bayangkan, ketika banyak orang berupaya mendapat pekerjaan, termasuk sebagai ASN, mereka yang sudah jadi CPNS justru mengundurkan diri; pengunduran diri dengan alasan yang "mengada-ada."
Alasan yang terungkap, umumnya tentang besaran gaji dan tunjangan sebagai "pendatang baru di Area Komunitas Abdi Negara."
Wajar khan, sebagai pemula dan nol tahun dinas serta pengalaman mendapat besaran gaji sesuai perundangan-undang. Tapi, jika ingin lebih; gaji yang aduhai, maka "Mengapa Lamar jadi ASN?"