WNI yang Bergabung dengan ISIS
Jelas bahwa ISIS berdiri dan berjuang untuk membangun State yang maha luas berdasar Teks-teks Suci; daya tarik ini juga menjadikan banyak orang Indonesia bergabung dengan ISIState. Dan, setelah bergabung dengan ISIState, mereka atau orang-orang Indonesia tersebut, dengan sukarela melepaskan diri sebagai WNI; mereka secara untuh menjadi Warga Negara ISIState. Itu, terjadi secara otomatis.
Muncul wacana agar WN ISIState boleh paulang ke Indonesia; wacana tersebut mendapat penolakan publik; atau Rakyat Indonesia menolak WN ISIState kembali ke Tanah Air.
Penolakan terhadap WN ISIState asal Indonesia tersebut sangat wajar dan beralasan; sebab mereka telah menjadi bagian dari State yang melakukan ekspansi kekuasaan dengan cara-cara tak beradab, penuh kekejian, tanpa prikemanusiaan.
Tindakan-tindakan orang-orang yang bergabung di/dalam ISIState sama persis dengan kelakuan terroris; atau sederhanannya, ISIS juga merupakan 'Negara Teroris' yang warga negaranya adalah para teroris.
Opa Jappy, Kompasiana 20 Februari 2020
Tanjung Barat, Jakarta Selatan | Masih ingat tentang "simpang siur debat penolakan" dua tahun lalu? Waktu itu, ada kelompok (di Indonesia) inginkan WN Isis asal Indonesi kembali ke Tanah Air. Namun, mendapat penolakan dari segenap anak bangsa.
Penolakan tersebut dengan berbagai macam alasan yang masuk akal dan tidak. Sehingga, wacana tersebut hilang tertelan Bumi; WN Isis asal Indonesia pun urung kembali ke Nusantara (kecuali mereka pulang lewat alur gelap; kabar angin menyatakan, ada yang telah pulang dengan metode "penyelundupan orang"). Kini, WN Isis asal Indonesia tersebut terlunta-lunta di Suriah; semua Negara menolak mereka.
Jelas dan Fakta! Itu adalah contoh kecil; contoh bahwa dengan alasan-alasan tertentu, Indonesia juga pernah menolak "Warga Negara Asing," sekalipun asal RI, yang (ingin) masuk atau kembali ke Tanah Kelahiran.